Minggu, September 1

Jakarta

Roket SpaceX mengalami kegagalan yang menyebabkan satelit Starlink, satelit internet milik perusahaan itu, berada di orbit yang sangat rendah sehingga dipastikan akan jatuh melalui atmosfer dan terbakar.

Roket Falcon 9 lepas landas dari California, Amerika Serikat (AS) pada Kamis (11/7) malam waktu setempat, membawa 20 satelit Starlink. Beberapa menit setelah penerbangan, mesin tahap atas mengalami malfungsi. Pada Jumat (12/7), SpaceX mengumumkan bahwa malfungsi disebabkan kebocoran oksigen cair.

Perusahaan milik Elon Musk itu mengatakan, pengendali penerbangan berhasil melakukan kontak dengan separuh satelit dan berupaya mendorongnya ke orbit yang lebih tinggi menggunakan pendorong ion di dalam pesawat. Namun, dengan ujung rendah orbitnya hanya 135 kilometer di atas Bumi, daya yang diperlukan kurang dari separuh.


“Dorongan maksimum yang tersedia sepertinya tidak cukup untuk berhasil mengangkat satelit,” kata SpaceX seperti dikutip dari NPR.

SpaceX mengatakan, satelit-satelit itu akan memasuki kembali atmosfer dan terbakar. Tidak disebutkan kapan satelit-satelit itu akan jatuh. Lebih dari 6.000 Starlink yang mengorbit saat ini menyediakan layanan internet bagi pelanggan di beberapa sudut paling terpencil di dunia.

Federal Aviation Administration mengatakan masalah itu harus diperbaiki sebelum roket Falcon dapat terbang lagi. Tidak diketahui apakah atau bagaimana kecelakaan itu akan memengaruhi penerbangan kru SpaceX berikutnya.

Penerbangan antariksa seorang miliarder dijadwalkan akan meluncur pada 31 Juli 2024 dari Florida sebagai rencana perjalanan antariksa pribadi pertama. Lalu, pada pertengahan Agustus, sudah dijadwalkan penerbangan astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk NASA.

Pengusaha teknologi yang akan memimpin penerbangan pribadi tersebut, Jared Isaacman, mengatakan bahwa Falcon 9 milik SpaceX memiliki rekam jejak yang luar biasa dan sistem pelarian darurat.

Kegagalan peluncuran terakhir terjadi pada tahun 2015 saat peluncuran kargo stasiun luar angkasa. Roket lain meledak tahun berikutnya saat pengujian di darat.

Sementara itu, Elon Musk mengatakan, tingginya tingkat penerbangan akan memudahkan identifikasi dan perbaikan masalah.

(rns/fay)

Membagikan
Exit mobile version