Sabtu, Juli 6


Canberra

Orang terkaya Australia meminta galeri nasional untuk menurunkan lukisan dirinya yang merupakan karya seniman lokal. Alasannya, dia terlihat tidak menarik dan tak ingin orang lain melihatnya.

Diberitakan mothership, Selasa (2/7/2024) Rinehart, 70, merupakan orang terkaya di Australia dimana dia mewarisi perusahaan pertambangan bijih besi milik ayahnya pada tahun 1992. Menurut Forbes dia adalah warga negara terkaya di Australia dan orang terkaya ke-56 di dunia dengan kekayaan lebih dari US$30 miliar.

Rinehart menjadi salah satu dari 21 orang berkuasa di Australia yang dilukis Namatjira dalam karyanya ‘Australia in Colour’ karya tahun 2021. Adapun ciri khas seniman ini adalah karikatur yang menonjolkan ciri-ciri subjeknya.


Dan lukisan-lukisan tersebut saat ini dipajang di galeri Canberra sebagai bagian dari pameran besar pertama seorang seniman pemenang penghargaan. Dalam potret ini, Rinehart digambarkan dengan kulit pucat kemerahan, dahi besar dan lipatan di bawah dagunya.

Rinehart secara pribadi meminta Galeri Nasional Australia (NGA) di Canberra untuk menghapus lukisan potret dirinya pada Mei 2024. Hal itu dilaporkan karena dia terlihat tidak menarik.

Selain Rinehart, beberapa rekan dia pun juga mengirimkan pesan tegas ke galeri yang mendesak menghapus lukisan tersebut dari galeri. Beberapa keluhan juga masuk ke Galeri Nasional Australia (NGA) tentang potret tersebut, termasuk beberapa atlet yang ia sponsori melalui perusahaannya.

Sejak menyuarakan dihapus, lukisan Gina Rinehart karya seniman Vincent Namatjira beredar luas di internet, muncul di acara televisi larut malam di AS, dan hampir muncul di papan reklame di Times Square di New York City. Potret tersebut juga ditampilkan di Majalah Time, BBC, CNN, South China Morning Post, dan New York Post.

Direktur NGA, Nick Mitzevich mengatakan pada akhir Mei bahwa galeri tersebut mengalami peningkatan pengunjung sebesar 24 persen sejak kisah tersebut pertama kali menjadi berita utama.

[Gambas:Twitter]

NGA menolak

Walau banyak yang menginginkan potret tersebut dihapus, NGA menolak memindahkannya. Lukisan akan dipanjang hingga 21 Juli mendatang.

NGA mengeluarkan pernyataan yang menyiratkan bahwa karya seni tersebut tidak akan dihapus, tetapi mereka menghargai ‘diskusi dinamis’ seputar karya satir tersebut.

“Sejak tahun 1973, ketika Galeri Nasional mengakuisisi Blue Poles karya Jackson Pollock, telah terjadi diskusi dinamis mengenai nilai artistik karya-karya dalam koleksi nasional, dan/atau yang dipamerkan di galeri. Kami mempersembahkan karya seni kepada publik Australia untuk menginspirasi orang-orang dalam mengeksplorasi, merasakan, dan belajar tentang seni,” demikian pernyataan dari galeri tersebut.

Sementara itu, seniman Vincent Namatjira juga menanggapi kritik tersebut dengan mengatakan, “Saya melukis dunia seperti yang saya lihat.”

(sym/wsw)

Membagikan
Exit mobile version