Jakarta –
Kuliner khas Jepang banyak yang dinikmati dengan telur mentah. Rasa creamy dari telur ini bisa menambah kenikmatan rasa nasi hingga sukiyaki.
Jepang dikenal memiliki ragam kuliner yang enak dan populer, seperti sukiyaki, rice bowl, sushi, dan lainnya. Pada beberapa sajian kuliner, orang Jepang biasa menikmatinya dengan telur mentah.
Dilansir dari From Japan (3/3/2024), konsumsi telur mentah ini bukanlah hal yang aneh bagi orang Jepang. Ini sudah menjadi kebiasaan orang Jepang sejak dulu.
Telur mentah ini biasanya dinikmati bersama nasi panas, ada juga yang dijadikan saus dengan tambahan shoyu untuk menikmati sukiyaki. Sajian ramen atau soba juga bisa dinikmati dengan telur mentah.
Konsumsi telur mentah di Jepang ini sudah menjadi tradisi kuliner. Banyak orang Jepang menyebut bahwa telur mentah dapat memberikan manfaat sehat pada tubuh.
|
kebiasaan orang Jepang konsumsi telur mentah Foto: Getty Images/iStockphoto
|
Mengutip dari Unseen Japan (4/9/2023), konsumsi telur mentah berubah setelah era Meiji di Jepang. Saat itu, sajian tamago kake gohan (TKG) sangat populer. Sajian ini juga sederhana, hanya berupa nasi hangat dengan kuning telur mentah yang dibumbui shoyu.
Tamago Kake Gohan pertama kali dipromosikan oleh seorang jurnalis, Kishida Ginko pada 1872. Hidangan ini mulai populer di era Taisho dan Showa, terutama setelah perang, karena telur mulai banyak dijual.
Diketahui telur adalah makanan ekonomis yang juga menyehatkan. Kandungan nutrisinya sangat tinggi, seperti protein, potassium, vitamin A, vitamin D, vitamin B, omega-3, dan lainnya, seperti dikutip dari From Japan.
Namun, efek mengonsumsi telur mentah juga diketahui berbahaya, karena berpotensi mengandung bakteri salmonella. Efeknya bisa memicu kejang, mual, muntah, hingga kematian.
Lantas, bagaimana dengan keamanan konsumsi telur mentah di Jepang?
 |
Telur mentah yang dikonsumsi orang Jepang ini aman, karena telur tersebut telah melalui proses sterilisasi panas. Jenisnya adalah telur pasteurisasi.
Telur pasteurisasi adalah telur mentah yang melalui proses sterilisasi panas. Prosesnya memerlukan perhatian khusus dengan suhu 68-72 derajat Celcius untuk memastikan bakteri salmonella mati.
Kualitas telur di Jepang juga dijaga oleh pihak Kementerian Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Jepang (MAFF) dan Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan (MHLW). Pihaknya telah menerbitkan panduan ekstensif untuk peternakan dan pemasok tentang penanganan telur yang tepat.
(yms/odi)
