Selasa, Oktober 15


Jakarta

Menyongsong masa depan pariwisata dan ekonomi kreatif, Kemenparekraf melakukan proyeksi kebijakan terkait pengembangan sumber daya manusia di sektor ini.

Deputi Sumber Daya Manusia dan Kelembagaan Kemenparekraf, Martini Mohamad Paham, mengatakan sumber daya manusia memiliki peran penting dalam mengembangkan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di Indonesia.

Dalam Rapat Koordinasi Arah Kebijakan Pengembangan SDM Parekraf 2025-2029, Diah sapaan akrabnya menyebut Kemenparekraf akan memfokuskan untuk meningkatkan kompetensi SDM.


Ia menyampaikan bahwa keterampilan SDM bukan hanya hard skill saja hal lainnya pun perlu ditunjang.

“Satu, menciptakan sistem sertifikasi yang lebih kuat, sertifikasi ini tentunya dengan standar nasional maupun internasional. Kemudian yang kedua adalah membuat pelatihan-pelatihan, tentunya pelatihan-pelatihan yang sekarang ada ini tidak hanya berbasis untuk yang hard skill tapi juga soft skill, entrepreneur, kemudian pengenalan terkait dengan digitalisasi,” sebut Diah, Selasa (15/10/2024).

“Dan hal-hal yang terkait dengan berkelanjutan karena saat ini apapun yang terkait dengan berkelanjutan itu menjadi suatu keniscayaan atau keharusan,” lanjutnya.

Ke depan tantangan pengembangan SDM parekraf ini akan semakin mendapat tantangan, karena sektor yang begitu dinamis ini. Namun ia optimis bahwa upaya itu mampu berjalan beriringan untuk mencapai visi Indonesia Emas 2045.

Dengan adanya sertifikasi dan peningkatan kompetensi SDM parekraf, Diah menjelaskan berdasar dari data yang pihaknya peroleh bahwa dengan pengembangan SDM parekraf itu mampu meningkatkan pendapatan peserta.

“Tentunya berdasarkan survei, 60 persen mengatakan bahwa pendapatan mereka meningkat dan juga memperluas kesempatan mereka untuk bisa meniti karir yang lebih besar lagi. Salah satu yang utama juga adalah membuka networking bagi para peserta karena ini yang mereka butuhkan,” sambung Diah.

Jadi pengebangan kompetensi ini bukan hanya menjadikan SDM parekraf yang berkompetensi dan bersertifikasi, lebih dari itu bisa melebarkan jejaring mereka serta membuka lapangan kerja baru.

Target pengembangan SDM parekraf untuk 2025-2029 ini, Diah berharap jumlah pesertanya akan terus bertambah dan ia mengatakan dalam upaya itu bisa menebus angka 4.000 lebih peserta dari berbagai subsektor.

Subsektor yang memiliki peminat banyak masih ditempati oleh restoran dan perhotelan. Namun kini dengan adanya undang-undang terkait game, hal itu menjadi corong ekonomi kreatif yang baru dengan potensi pengembangan yang besar.

“Kita sudah punya undang-undang game, salah satu fokus untuk yang ekraf itu ada di sisi game. Tapi sebetulnya banyak sekali subsektor juga yang kami dukung, ada subsektor fashion, kriya, kuliner yang menjadi subsektor andalan kita itu juga kami lakukan,” ungkapnya.

(wsw/wsw)

Membagikan
Exit mobile version