Kamis, Oktober 24


Jakarta

Beberapa hotel dan tempat gym bintang 5 Korea Selatan menerapkan peraturan baru di fasilitasnya, yaitu zona tanpa tato. Kalau tamunya tatoan, gimana?

Dilansir dari Koreaboo pada Rabu (23/10/2024), Hotel Conrad Seoul yang terletak di Yeouido, Seoul, menerapkan aturan baru bagi tamunya.

“Tamu dengan tato berlebihan di tubuh mereka yang dapat menyebabkan kecemasan atau ketidaknyamanan bagi orang lain dapat dilarang memasuki pusat kebugaran, kolam renang, atau fasilitas lainnya,” pengumuman hotel.


Tak cuma Conrad, Fairmont Ambassador Seoul membatasi akses kolam renang bagi tamu yang memiliki tato besar (lebih dari 15 cm). Jika tetap ingin berenang, tamu harus mengenakan pakaian renang yang menutupi tato.

Grand Josun Busan juga memiliki peraturan serupa yang menyatakan bahwa tamu dengan tato lebih panjang dari 15 sentimeter harus menutupi tato tersebut dengan penutup sebelum memasuki saunanya.

“Saya pernah melihat ‘Zona Tanpa Tato’ saat menggunakan sauna di lapangan golf,” kata Lee Young-mee, seorang wanita berusia 53 tahun yang tinggal di Gyeonggi. “Tetapi saya merasa tanda-tanda tersebut sekarang mudah terlihat di tempat umum seperti hotel.”

Beberapa pusat kebugaran juga mulai menerapkan aturan tersebut dan mendorong tamu bertato untuk menutupinya dengan mengenakan lengan panjang dan/atau celana panjang.

“Tato yang berlebihan dapat menjadi ancaman atau semacam beban bagi sebagian orang, jadi saya meminta mereka untuk menutupi tato tersebut dengan pakaian. Pelanggan kami sangat menyukai tindakan saya,” ujar pemilik pusat kebugaran di Yeoksam-dong di Distrik Gangnam, Seoul.

Aturan ini tentu membuat publik kontroversi. Menurut Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan, sepertiga penduduk dewasa Korea, atau sekitar 13 juta orang, memiliki tato hingga akhir tahun 2022. Angka tersebut termasuk tato kosmetik semipermanen, seperti tato alis, yang tidak langsung terlihat oleh orang lain.

Pasar tato berkembang pesat dengan nilai yang diperkirakan mencapai 2 triliun won (USD 1,6 miliar) di Korea sejauh ini. Seperti yang dibuktikan oleh angka tersebut, tato kini lazim di masyarakat Korea, terutama bagi kaum muda.

Kebijakan zona tanpa tato bukanlah hal baru, sebelumnya aturan tersebut diberlakukan di sauna tertentu dan lokasi lain atas izin pemiliknya. Namun, netizen tampaknya mendukung aturan yang kini diterapkan di hotel dan pusat kebugaran.

“Tato yang berlebihan bisa terasa mengancam hanya dengan kehadirannya,” ujar netizen Korea.

“Setuju,” timpal yang lain.

“Setuju. Pembatasan masuk masuk akal,” tambah yang lain.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version