Senin, Maret 31


Denpasar

Dinas Pariwisata (Dispar) Bali dengan tegas meminta pelaku usaha pariwisata untuk tidak “menjual” Hari Suci Nyepi dalam bentuk paket wisata. Peringatan juga diberikan agar agen wisata dan turis menghormati kekhusyukan umat Hindu dalam menjalankan tapa brata penyepian.

“Kita kan harus menghormati masyarakat Bali yang beragama Hindu untuk melakukan tapa brata penyepian, jadi agar nama Nyepi tidak dijual,” kata Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun di Denpasar, Bali, dikutip dari Antara, Kamis (27/3/2025).

Hari Suci Nyepi jatuh pada Sabtu (29/3/2025) dari pukul 06.00 Wita sampai 06.00 Wita esok harinya. Rangkaian perayaan Nyepi sudah berjalan seperti malam pawai ogoh-ogoh pada 28 Maret. Pawai itu menjadi sasaran wisatawan.


Tjok Pemayun meminta jika pelaku usaha pariwisata ingin menarik pengunjung, dapat menggunakan nama lain dalam penawaran paketnya, tanpa mengaitkan kegiatan umat Hindu Bali.

“Boleh saja (menggaet wisatawan) tapi jangan pakai bahasa Nyepi dalam artian dikemas bahwa ini menyambut libur panjang Bali, silahkan menginap di Bali,” ujarnya.

Libur Nyepi tahun ini diawali dengan cuti bersama kemudian berlanjut dengan libur panjang Idulfitri. Dispar Bali meyakini akan terjadi kenaikan jumlah wisatawan.

Tjok Pemayun mengatakan jumlah kunjungan wisatawan awal tahun ini tidak sebanyak saat musim libur tahun lalu. Tahun ini ini jumlah wisman masih di angka 1.013.700 kunjungan dan 902.688 wisatawan domestik.

Tjok Pemayun memprediksi mulai tujuh hari sebelum Idul Fitri kunjungan wisatawan akan mulai meningkat, sehingga upaya menggaet wisatawan untuk merasakan suasana Nyepi tidak perlu dengan menjual nama hari raya.

“Biasanya 7 hari sebelum lebaran wisatawan nusantara sudah mulai (datang) ini kan sudah 7 hari jadi masih terus dimonitor pergerakannya,” kata dia.

Selain memasuki libur panjang Idul Fitri, pemerintah daerah juga optimistis kunjungan wisatawan akan tinggi karena harga tiket pesawat dalam negeri lebih masuk akal dan sudah dibukanya jalan Tol Probolinggo.

(fem/fem)

Membagikan
Exit mobile version