Minggu, Februari 2

Jakarta

Nvidia GeForce RTX 5090 dan RTX 5080 mulai dijual Kamis (30/1) kemarin dan langsung habis terjual. Permintaan yang tinggi dan stok yang terbatas dimanfaatkan oleh calo yang menjual lagi kartu grafis flagship ini dengan harga selangit.

Gamer yang sudah menanti kehadiran RTX 5090 dan 5080 berbondong-bondong mengunjungi peritel online seperti Best Buy dan Newegg, namun kebanyakan gagal checkout karena stok keburu habis. Tidak sedikit juga yang berkemah di depan toko Micro dengan harapan bisa membeli kartu grafis ini.

Mereka yang berhasil mendapatkan RTX 5090 dan 5080 memanfaatkan situasi dengan menjual lagi perangkat tersebut di situs eBay. Salah satu listing untuk RTX 5090, varian tertinggi di lini kartu grafis ini, bahkan mematok harga USD 6.000 atau sekitar Rp 97,8 jutaan.


Padahal saat diumumkan di ajang CES 2025 awal bulan ini, harga RTX 5090 adalah USD 1.999 atau sekitar Rp 32 jutaan. Artinya, ada calo yang mematok harga RTX 5090 tiga kali lipat dari harga pasar.

Manufaktur pihak ketiga juga menaikkan harga resmi eceran untuk RTX 5090, seperti Asus ROG Astral yang harganya tembus USD 2.799 atau 40% lebih mahal dibandingkan harga resmi, seperti dikutip dari IGN, Minggu (2/2/2025).

Harga RTX 5080 juga digelembungkan, walau tidak seekstrem RTX 5090. Sebagian besar unit yang dijual di eBay dibanderol sekitar USD 2.000-2.200, dan sejumlah unit Zotac Gaming GeForce RTX 5080 dijual dengan harga sekitar USD 1.800.

RTX 5090 dan 5080 jadi barang langka sebenarnya tidak terlalu mengejutkan. Beberapa hari sebelum diluncurkan, Nvidia sudah memperingatkan konsumen bahwa stok kartu grafis ini akan terbatas.

Sejumlah analis memperkirakan cacat desain pada chip Nvidia Blackwell untuk pusat data menjadi salah satu penyebab produksi yang tidak optimal. Upaya untuk memperbaiki cacat desain pada chip tersebut kemungkinan mempengaruhi produksi RTX 5090 dan 5080.

Chip Blackwell B200 dan RTX 50 series memang memiliki proses manufaktur yang sama. Chip untuk pusat data menyumbangkan USD 30,8 miliar untuk Nvidia pada Q3 2024, sedangkan pendapatan dari sektor gaming hanya USD 3,3 miliar, wajar jika Nvidia lebih mengutamakan produksi chip B100 dan B200.

(vmp/vmp)

Membagikan
Exit mobile version