Selasa, Februari 25


Jakarta

Komedian Nunung menceritakan keputusannya menjual aset seperti rumah dan mobil. Dia juga mengajak suami untuk tinggal di kos.

Nunung dan suami, Iyan Sambiran, kos di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Mereka sudah tinggal di kos sekitar 8 bulan.

“Ya sudahlah kos aja yang penting urusan keluarga beres karena kebutuhan semakin banyak, saya berobat terus, saya berobat nggak boleh putus,” cerita Nunung di studio Pagi Pagi Ambyar, Jalan Kapten P Tendean, Jakarta Selatan, Senin (24/2/2025).


“Kan saya ada beberapa penyakit, berobat mahal banget, butuh obat, butuh hidup buat keluarga juga,” sambungnya dengan suara mulai terisak.

Harga kos tempat tinggal Nunung dan Iyan Sambiran mempunyai harga sewa Rp 3,2 juta per bulan. Komedian berusia 61 tahun itu mengatakan menjual semua asetnya.

“Semua (dijual), tinggal ada satu rumah di Solo kan buat tinggal keluarga. Semua (Aset di Jakarta), Solo juga dijual semua, yang banyak sebenarnya di Solo semua,” aku Nunung.

Salah satu personel Srimulat itu mengakui berat memutuskan semua. Semua ini juga sudah Nunung bicarakan bersama suami, Iyan Sambiran.

“Udah cukup banyak ngobrol sama suami kalau suami sebetulnya ya, ‘Yang penting kamu bahagianya di mana aja’, suami ikut saja. Kadang-kadang suami juga bilang, ‘Kamu nggak mikir kesehatanmu’. Aku memang kadang mau ambil obat… ntar dulu deh, kebutuhan ini dulu aja deh,” ungkapnya.

Nunung menceritakan kondisi keluarganya saat ini. Kehidupan keluarganya di Solo mulai tertata setelah dia membuat warung makan bernama SONGOSENG by Mami Nunung.

“Sebetulnya sekarang itu sudah lebih enak, mereka sudah lebih tertata. Saya buka warung makan alhamdulillah berjalan lancar memang itu buat keluarga. Jadi memang yang kerja keluarga, kebetulan keluarga bisa masak semua, mereka sudah tertata semua. Saya cuma mikirin cari uang berobat untuk hidup saya dan suami sebetulnya. Walaupun, masih mikirin cucu, ada kebutuhan sedikit-sedikit,” ceritanya.

Pemilik nama lengkap Tri Retno Prayudati itu masih harus berpikir dan berjuang untuk memenuhi kebutuhan keluarga di masa tuanya. Akan tetapi, Nunung terbiasa seperti bekerja untuk keluarga sedari muda.

“Saya kepengin gitu (menikmati masa tua), tapi kan saya butuh berobat. Saya mau menikmati masa tua, meninggalkan karier saya di dunia entertainment saya sebenarnya udah siap sama suami, tapi kan saya butuh berobat. Kalau saya nggak cari uang siapa yang mau cariin?” curhatnya.

“Ya sebetulnya saya kepengin hidup sama keluarga guyub, nggak bisa pisah sama keluarga. Sekarang keadaannya yang nggak bisa. Kadang saya pulang, bilang ke suami, ‘Capek aku. Capek pikiran’. Aku alhamdulillah nggak pernah capek tenaga, tapi capek pikiran,” lanjut Nunung.

Sikap Suami dengan Keputusan Nunung

13 tahun menikah bersama Nunung, Iyan Sambiran, memahami istrinya sangat menomorsatukan keluarga. Iyan merasa ini adalah konsekuensinya menikah dengan Nunung.

“Dari awal pertama kali kenal saya mempelajari dulu keluarganya di dalam, oh begini, begitu, ini konsekuensi saya nikah sama dia. Setelah berjalan sampai sekarang alhamdulillah syukuri saja,” kata Iyan Sambiran.

“Kalau saya mikirin keluarga dia dulu, baru rumah tangga kita karena tanggung jawab dia lebih besar dari rumah tangga kita. Sementara rumah tangga kita tanggungan anak cuma dua, anak saya dari pernikahan sebelumnya sudah kerja, tidak ada yang bagaimana-bagaimana,” tukasnya.

(pus/dar)

Membagikan
Exit mobile version