Rabu, September 25


Denpasar

Sepasang turis Australia mengatakan mereka tidak diperbolehkan naik pesawat ke Bali karena ada noda kopi tipis di paspor mereka.

Melansir Stuff.co.nz, Selasa (24/9/2024), untuk bisa terbang, mereka harus merogoh kocek sebesar 3 ribu NZD (sekitar Rp 28,5 juta) untuk mendapatkan penerbangan baru ke Bali.

Sean Ferres dan kekasihnya, Brooke Ashe, terbang dari Gold Coast minggu lalu. Harapan mereka untuk berlibur dengan lancar pupus saat noda ditemukan di paspor Ashe oleh staf Virgin Australia.


Melalui akun Facebook-nya, Ferres menjelaskan bahwa pihak maskapai mengira paspor tersebut tidak dapat dibaca, kendati paspor bernoda itu sudah pernah digunakan berkali-kali termasuk beberapa kali ke Bali.

Dia mengatakan, bahwa maskapai awalnya mengatakan kepada pasangan tersebut bahwa mereka akan menjadwal ulang penerbangan ke penerbangan lain tanpa biaya setelah mereka mengurus paspor darurat. Namun, setelah menelepon nomor yang diberikan kepada mereka, ia diberitahu bahwa mereka dianggap tidak hadir, dan harus membayar tiket pesawat yang baru.

Lantas mereka membeli tiket baru dengan Jetstar. Namun, kali ini ia tidak ditegur karena masalah paspor tersebut.

“Jetstar tidak memiliki masalah dengan paspor, sama seperti lebih dari 100 penerbangan lain yang pernah kami lakukan,” imbuhnya. Ia juga menambahkan saat sampai di Bali, mereka dapat melewati gerbang elektronik tanpa kerepotan.

“Benar-benar mengejutkan saya bahwa 25 tahun setelah penemuan internet di zaman di mana bahkan ponsel seharga NZD 500 pun sudah memiliki fitur pengenal wajah yang canggih, kita masih mengandalkan selembar kertas tipis untuk meninggalkan negara ini,” keluhnya.

Di sisi lain, postingannya mendapatkan respons beragam. Ada yang menyebut Ferres beruntung telah berhasil melewati proses imigrasi.

“Sejujurnya, itu adalah noda yang besar, dan anda memang sangat beruntung pada waktu-waktu sebelumnya,” tulis warganet.

“Ya, kami telah ‘beruntung’ dalam lebih dari 100 penerbangan di mana hal ini tidak pernah disebutkan oleh siapa pun,” timpal Ferres.

“Saya senang Anda melingkari noda itu, jika tidak, saya tidak akan melihatnya,” tulis yang lain.

Di sisi lain, juru bicara Virgin Australia memberikan respons atas insiden itu.

“Ketika seorang tamu datang untuk check-in untuk penerbangan internasional, anggota tim Virgin Australia diwajibkan untuk memastikan bahwa mereka memiliki dokumentasi perjalanan yang diperlukan dan bahwa dokumen-dokumen tersebut dalam kondisi yang sesuai. Kami menilai dokumentasi perjalanan sesuai dengan panduan yang diberikan oleh Pemerintah Australia dan berbagai departemen imigrasi,” imbuhnya kepada Yahoo.

Sementara itu, kasus minor pada paspor dan membuat turis gagal ke Bali bukan terjadi pertama kali. Awal tahun ini, seorang wanita Australia, Elyse Elmer, menangis setelah diberitahu ia gagal ke bali karena sobekan kecil di paspor.

Beruntung dia akhirnya mendapatkan paspor darurat dan akhirnya terbang ke Bali keesokan harinya.

(wkn/wsw)

Membagikan
Exit mobile version