Senin, September 30

Jakarta

Nikon merilis mirrorless anyar bernama Z6 III, dengan teknologi sensor yang benar-benar baru. Begini penjelasannya.

Teknologi sensor yang dimaksud bernama “partially-stacked CMOS”, yang baru pertama kalinya dipakai di kamera. Sebelumnya yang ada hanya “fully-stacked” atau “non-stacked”.

Dibandingkan sensor full-stacked yang sirkuit elektroniknya menutupi semua area pixel, sensor partially-stacked hanya punya sirkuit elektronik pada bagian atas dan bawah pixel, demikian dikutip detikINET dari Techspot, Minggu (23/6/2024).


Efeknya adalah sensor ini punya kecepatan yang jauh lebih tinggi, misalnya burst shooting lebih kencang, autofokus lebih kencang, frame rate video yang lebih tinggi, dan efek rolling shutter yang lebih rendah dibanding Z6 II, namun dengan harga lebih rendah.

Meski jika dibandingkan dengan Z8 dan Z9 yang lebih premium dengan sensor full-stacked, kecepatannya memang lebih rendah. Dengan kata lain, dengan sensor partial-stacked ini Nikon bisa menjaga harga kamera tetap lebih murah namun bisa meningkatkan performanya dibanding generasi sebelumnya.

Sebagai informasi, sensor fully-stacked biasanya hanya ditemui di kamera kelas flagship, selain Nikon Z8 dan Z9, yang harganya jauh di atas Z6 III. Jika Z6 II harganya adalah USD 2.500, harga Z8 saat pertama dirilis hampir dua kali lipatnya, mencapai USD 4.000.

Z6 III juga punya viewfinder yang sangat terang, dengan tingkat kecerahan maksimal 4.000 nits, dan juga mampu merekam video RAW 6K dengan frame rate hingga 60fps, atau RAW 4K dengan frame rate 120fps.

Nikon pun menjanjikan build quality Z6 III ini setara dengan Z8, yang tahan debu dan kelembapan, serta dijamin tetap bisa beroperasi sampai suhu -10 derajat Celcius.

Sensor partially-stacked 24,5MP tersebut dipasangkan dengan prosesor gambar Expeed 7. Sensornya itu juga dibekali sistem image stabilization 5 axis yang diklaim bisa mengkompensasi getaran hingga 8 stop.

Sistem autofokusnya diklaim 20% lebih kencang dibanding Z6 II, bisa mendeteksi bermacam objek, dari mulai manusia, hewan, sampai kendaraan, dan punya sensitivitas autofokus yang tinggi sehingga lancar saat dipakai di kondisi kurang cahaya.

Sistem penyimpanan datanya menggunakan CFExpress dan SD UHS-II. Kamera ini akan dipasarkan pada akhir Juni 2024 dengan harga USD 2.500 atau sekitar Rp 41 juta untuk varian body only, dan USD 3.100 untuk versi kit dengan lensa Nikkor Z 24-70 mm f/4S.

(asj/rns)

Membagikan
Exit mobile version