Jakarta –
Reza Gladys dan Nikita Mirzani berseteru. Diketahui, Nikita dan asistennya, Mail, ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan pemerasan dan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU).
Nikita Mirzani terus melancarkan serangan kepada pihak dokter Reza Gladys. Ia membuka semua percakapan antara asistennya dengan pihak dokter Reza Gladys. Nikita Mirzani menjelaskan soal uang Rp 4 miliar yang diberikan kepadanya dan itu disebut sebagai endorsement.
Suami Reza Gladys, Attaubah Mufid, buka suara mengenai hal tersebut. Ia belum bisa bicara banyak mengenai apa yang disampaikan Nikita Mirzani.
“Itu nggak boleh kita kasih tau, itu jadi barang bukti dan hukum acara. Sudah masuk hukum acara, biar nanti di pengadilan dibuktikan ya,” kata Attaubah Mufid di Gandaria, Jakarta Selatan pada Rabu (26/2/2025) malam.
Ibu tiga anak itu juga menyebut Reza Gladys adalah ratu flexing. Hal ini Nikita katakan dalam Instagram Stories miliknya beberapa waktu lalu. Menanggapi hal itu, Reza justru yakin proses hukum terhadap Nikita Mirzani akan terus berjalan.
“Mudah-mudahan Polda Metro Jaya tegak lurus. Pokoknya, kami dari rakyat Indonesia menuntut keadilan,” beber Reza Gladys.
Polisi juga sudah melakukan panggilan pemeriksaan Nikita Mirzani sebagai tersangka. Namun, Nikita Mirzani melalui kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid, melayangkan surat penundaan karena ada pekerjaan. Reza Gladys menjelaskan semua orang di mata hukum sama.
Attaubah Mufid juga kena sindir Nikita Mirzani soal tudingan perselingkuhan hingga disebut punya buzzer. Menanggapi itu, Mufid bereaksi santai.
“Biarin aja, pahala buat kita. Ya buktikan aja, buktikan aja pokoknya itu. Dua hal yang berbeda itu kan terkait masalah hukum, jadi fokus ke masalah hukum,” imbuh Mufid.
“Makasih ya makasih ya,” pungkas Reza Gladys.
Diketahui Nikita dan asistennya, Mail, ditetapkan sebagai tersangka atas kasus pemerasan, pengancaman hingga Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) di Polda Metro Jaya sejak Kamis (20/2/2025). Sampai sekarang, Nikita Mirzani belum menjalani pemeriksaan sebagai tersangka karena alasan pekerjaan.
(fbr/wes)
