Jumat, Maret 21


Jakarta

Nikita Mirzani masih di penjara karena laporan Reza Gladys perihal dugaan pemerasan dan TPPU. Belum selesai masalah itu, sudah masuk laporan polisi dari Shella Saukia dugaan pencemaran nama baik.

Shella Saukia mendatangi Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan atas laporannya terhadap Nikita Mirzani. Pengusaha skincare tak menutup mata dengan kondisi Nikita Mirzani yang sedang ditahan karena laporan Reza Gladys.

Kuasa hukum Shella Saukia, Petrus Bala Pattyona, mengatakan sebenarnya pada momen Ramadan ini sangat mungkin terbukanya peluang damai. Namun, kondisi Nikita Mirzani yang berada di tahanan sulit untuk komunikasi.


“Di bulan Ramadan sebenarnya bisa damai, tapi bagaimana berdamai dengan orang yang ada di dalam penjara. Kan, di dalam penjara nggak bisa damai, nggak ada akses bertemu. Nanti kita lihat kalau Nikmir menyadari kesalahan ya kita pertimbangkan,” kata Petrus Bala Pattyona di Polda Metro Jaya, Kamis (20/3/2025).

“Masih dong (ada peluang damai), namanya kita nggak boleh zalim sama orang apalagi dia sudah terpuruk di dalam. Kalau bisa damai, damailah,” lanjutnya.

Pengusaha skincare itu tak terima saat namanya disebut sebagai ular dan hantu dalam live Nikita Mirzani di media sosial. Tak lagi melayangkan somasi, Shella Saukia langsung melaporkan Nikita Mirzani ke Polda Metro Jaya pada Januari 2025.

“Langsung (lapor). Sebelum Nikmir ditahan. Kalau Nikmir ditahan saat ini kan akibat dia melakukan pemerasan. Walaupun belum terbukti di pengadilan meski bukti terang benderang seperti matahari,” tutur Petrus Bala Pattyona.

Apa yang dialami Nikita Mirzani saat ini merupakan hasil yang harus dipertanggungjawabkan. Shella Saukia merasa tak terima karena ucapan Nikita Mirzani sudah mencemarkan nama baiknya.

“Kita laporkan perbuatan dia menghina orang. SS itu kan seorang pengusaha skincare, seorang yang memberi pekerjaan kebanyak orang. Apa bisa ular atau hantu kasih kerjaan? Dia kan manusia yang punya harkat dan martabat,” tegas Petrus Bala Pattyona.

Shella Saukia tak banyak bicara usai menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya. Shella dicecar 26 pertanyaan oleh penyidik terkait laporannya.

(pus/wes)

Membagikan
Exit mobile version