Jumat, September 27


Jakarta

Seorang penumpang pesawat menahan lelah sekaligus malu dalam penerbangan. Niat hati ingin menolong, malah dimaki-maki.

Dilansir dari News.au.com pada Jumat (27/9), penumpang perempuan itu bernama Vanessa Clover. Dia terbang dengan maskapai JetBlue setahun yang lalu. Saat itu, penerbangan delay sampai tiga kali dan membuat semua penumpang kelelahan.

Staf maskapai penerbangan yang bertugas mengumumkan penumpang diperbolehkan turun untuk makan atau beristirahat di luar pesawat. Clover masuk saat pesawat masih dalam keadaan hampir kosong.


Berjalan di lorong, Clover melihat sebuah charger tergeletak di lantai kabin. Ia memungutnya dan bertanya pada sisa penumpang tentang kepemilikan charger itu.

Sayangnya, tak ada satu penumpang pun yang merasa kehilangan charger. Clover kemudian menghampiri pramugari, ia menjelaskan bahwa seorang penumpang pasti kehilangan charger dan meminta pramugari untuk mengambilnya.

Pramugari itu menolak. Dia berkata bahwa segala barang milik pribadi menjadi tanggung jawab penumpang.

Namun tiba-tiba saja seorang penumpang pria menuduhnya sebagai pencuri.

“Itu charger saya, apakah kamu mengambilnya,” seorang penumpang pria bertanya.

Clover sangat terkejut sampai-sampai linglung. Dia bahkan tidak bisa membela diri dan malah menjawab cepat dengan kalimat ambigu. Dia menyebut memang ‘mengambil’ charger itu.

Sambil merekam, pria itu mulai meneriaki Clover sebagai pencuri. Clover menjawab bahwa ia akan mengembalikannya.

“Jangan mengambil barang tanpa izin!” teriak pria itu sementara Clover terus menuju kursinya beberapa baris di belakangnya.

Pria itu melanjutkan dengan terus mengejek dan memaki Clover. Hingga kemudian, pramugari turun tangan dan memintanya untuk tenang.

Awak kabin mengatakan jika ada tindakan pencurian, mereka bisa memanggil pihak berwajib. Konsekuensinya penerbangan akan ditunda lagi.

Pria itu memilih untuk tidak melapor kepada pihak berwajib. Dia beralasan sudah lelah dan meminta agar penerbangan sebaiknya dilanjutkan saja.

Sementara itu, Clover duduk di bangkunya tanpa diberi waktu untuk menjelaskan.

Rekaman itu kemudian viral, Clover mendapat banyak ancaman lewat media sosial. Ia juga mendapat pelecehan, bahkan surat pembunuhan.

“Saya dibombardir dengan pelecehan, dibanjiri dengan ancaman pembunuhan,” kata Clover.

Ingin menghentikan penilaian dan komentar buruk dari warganet, Clover pun menjelaskan apa yang sebenarnya terjadi saat itu. Dia bilang tepat saat si pria muncul, Clover sedang memindahkan kucingnya yang muntah ke dalam kandang.

“Saya ingin mencari tempat yang aman untuk menurunkan kucing saya,” kata Clover.

Ia butuh waktu sebentar sebelum mengembalikan charger itu. Nahas, pria itu sudah terlanjur emosi dan mencacinya.

Clover meminta maaf karena dirinya kurang fokus dalam menjawab karena saat itu dia sudah kelelahan dengan penundaan pesawat, ditambah dengan kucingnya yang sakit.

Ia juga mengaku bahwa seorang pramugari membelanya saat si pria meminta pihak berwajib untuk menangkap Clover atas kebohongan yang tidak berdasar.

“Itu tidak pernah terjadi. Yang tidak ditunjukkan dalam video adalah dia kehilangan akal sehatnya setelah saya mengembalikan pengisi daya kepadanya,” kata Clover.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version