Minggu, Oktober 13


Jakarta

Belasan ribu nyawa melayang dalam kurun satu tahun karena kecelakaan lalu lintas. Kecelakaan lalu lintas menjadi salah satu penyebab kematian terbesar di dunia.

Data terbaru dari Korlantas Polri menunjukkan bahwa kecelakaan lalu lintas di Indonesia pada tahun 2023 mencapai angka yang mengkhawatirkan. Dengan total 110.528 kejadian kecelakaan yang tercatat, sebanyak 18.357 korban meninggal dunia.

Angka ini menunjukkan tren yang mengkhawatirkan. Apalagi, mayoritas korban meninggal berada dalam rentang usia produktif.


Selain itu, menurut data Korlantas Polri, terdapat 11.689 korban yang mengalami luka berat dan 134.811 korban luka ringan akibat kecelakaan lalu lintas tahun 2023. Data ini menggambarkan dampak serius yang ditimbulkan oleh kecelakaan lalu lintas, yang tidak hanya merenggut nyawa, tetapi juga menyebabkan luka parah permanen maupun tidak permanen hingga mempengaruhi kualitas hidup para korban dan keluarga mereka.

“Sebagian besar korban meninggal dunia adalah usia produktif. Jadi kami harapkan keselamatan berlalu lintas menjadi satu kebutuhan,” jelas Kakorlantas Irjen Pol Aan Suhanan dikutip dari situs resmi Korlantas Polri.

Penyebab kecelakaan bervariasi. Namun umumnya, kecelakaan terjadi karena pelanggaran lalu lintas. Mulai dari pengendara yang tidak mematuhi aturan lalu lintas, kecerobohan pengendara, hingga kondisi kendaraan yang tidak sesuai standar pabrik, bahkan ditemukan beberapa kecelakaan juga disebabkan oleh pengemudi yang berada di bawah pengaruh alkohol dan menggunakan ponsel saat berkendara.

“Dengan tingginya angka kecelakaan dan korban jiwa yang mayoritas berada pada usia produktif, Korlantas Polri mengajak masyarakat untuk lebih sadar dan mengutamakan keselamatan di jalan,” tulisnya.

Untuk itu, Korlantas Polri akan menggelar kegiatan Operasi Zebra 2024 yang juga berfungsi untuk mendisiplinkan dan menekan tingkat fatalitas kecelakaan agar tercipta keamanan lalu lintas yang tertib dan lancar. Operasi Zebra 2024 akan digelar Korlantas Polri pada tanggal 14-27 Oktober 2024. Operasi ini tetap mengedepankan preemtif dan preventif sekaligus mengedukasi pengendara untuk menjaga keselamatan diri dan orang lain.

(rgr/mhg)

Membagikan
Exit mobile version