![](https://i1.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2025/01/08/a-business-proposal_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Kekuatan netizen membuat film ‘A Business Proposal’ versi Indonesia mendapatkan rating IMDb 1/10. Film yang diadaptasi dari Webtoon Korea dengan judul ‘The Office Blind Date’ pun disebutkan mendapatkan cancel culture dari warganet +62.
Apakah sebesar itu pengaruh dari cancel culture? Kepada detikINET, Enda Nasution pengamat media sosial sekaligus Koordinator Bijak Bersosmed mengatakan bahwa kekuatan netizen Indonesia memang sebesar itu.
“Iya memang kekuatan netizen bisa sekuat itu ya, karena di luar kasus A Business Proposal kan kita juga tahu netizen Indonesia bisa kasih komen ribuan di account. Misalnya wasit negara Bahrain yang dianggap tidak fair dengan Timnas,” jelas Bapak Blogger Indonesia tersebut melalui pesan singkat, Senin (10/2/2025).
Enda menyebut bahwa cancel culture itu nyata dan punya kekuatan karena jumlah netizen Indonesia yang begitu banyak. Dalam konteks digital, mereka bisa menuliskan review negatif, contohnya pada film atau aplikasi jadi jelek.
“Tapi sebenarnya kekuatan nyatanya justru dari boikot yang sesungguhnya. Jadi misalnya tidak membeli lagi produk atau ngeblok seorang selebriti atau komen negatif seorang selebriti. Ini yang kemudian tentunya dari sisi bisnis ada orang-orang yang atau perusahaan atau lembaga yang enggak mau pakai lagi selebriti atau orang tertentu karena takut dari serangan negatif netizennya itu,” jelasnya.
“Contoh yang sama juga yang kemarin baru aja tentu si pegawai PT timah itu ya, sebenarnya itu juga adalah bagian dari cancel culture juga,” lanjut Enda.
Kekuatan netizen membuat ‘A Business Proposal’ Indonesia mendapatkan rating IMDb 1/10. Apakah sebesar itu pengaruh dari cancel culture? Foto: IMDb
|
Meski begitu, Enda mengingatkan bahwa netizen sebaiknya jangan terlalu gegabah dalam melakukan cancel culture. Hal ini bisa memakan korban yakni orang yang belum tentu bersalah atau ternyata problemnya tidak segampang yang mereka ketahui dari media sosial saja.
“Tapi ya netizen Indonesia mungkin selain suka cancel culture, di sisi lain juga sebenarnya pemaaf. Kalau kita lihat kasusnya Gofar Hilman, waktu itu dia kena cancel culture terus kemudian semua brand juga akhirnya menarik diri. Namun, setelah sekian tahun permasalahannya selesai, ya dia bisa kembali lagi,” ucapnya.
Film ‘A Business Proposal’ diadaptasi dari Webtoon menjadi drama Korea yang diperankan oleh Ahn Hyo Seop dan Kim Sejeong. Falcon Pictures ikut me-remake ke versi Indonesia dengan pemeran Abidzar dengan Ariel Tatum.
Film ‘A Business Proposal’ tayang perdana pada Kamis, 6 Februari 2025. Jumlah penonton di hari pertama menjadi sorotan usai terancam diboikot oleh netizen Indonesia. Kendati demikian, Abidzar Al Ghifari sudah mengucapkan permintaan maaf kepada penggemar A Business Proposal.
“Saya memohon maaf untuk semua yang telah tersakiti atas sikap, perbuatan dan ucapan saya yang salah. Terima kasih buat kalian semua sudah memberikan saya pelajaran yang sangat berharga. Hal ini menjadi pembelajaran yang besar untuk saya dalam berproses menjadi seseorang yang dewasa dan bijaksana,” tulis Abidzar.
(ask/afr)