Senin, November 18


Jakarta

Pelancong lansia nyaris ditangkap petugas karena menolak membayar sandwich tuna yang ia makan di pesawat.

Adalah Lily Ilfield (79) yang memesan roti lapis tuna dalam penerbangan Jet2 dari London, Inggris ke Bodrum, Turki pada Minggu (3/11/2024). Namun ia enggan membayar roti itu karena teksturnya lembek dan dingin sehingga tidak bisa dimakan.

Melansir New York Post, Minggu (17/11/2024), sesaat pesawat di Bodrum, empat petugas bersenjatakan senapan dan tongkat pun langsung berdiri di samping pesawat untuk mengawal nenek tersebut turun dari pesawat.


Dilaporkan bahwa awak kabin muak dengan penolakannya membayar USD 11 atau sekitar Rp 174 ribu untuk roti tuna itu. Di sisi lain, ia telah membayar sekitar USD 63 atau sekitar Rp 1 juta untuk empat botol kecil anggur yang telah ia minum dengan putrinya.

“Kami tidak tahu apa yang telah kami lakukan. Saya menoleh ke arah orang-orang dan berkata, ‘Sepertinya saya ditangkap karena makan roti lapis’,” kata Ifield.

Menurut Ifield, awak kabin menyuruhnya untuk diam dan bersikap tenang. Namun, ia mengaku diperlakukan seperti narapidana kendati hanya masalah roti lapis.

Saat disambut dengan petugas bersenjata di negara asing ia pun mengaku panik. Berbicara kepada The Sun, putrinya bahkan menduga dia ditangkap lantaran ada yang memasukkan narkoba ke dalam koper mereka.

Menambah kebingungan mereka, polisi bandara dilaporkan menyuruh Ifield untuk berjalan jauh melewati bandara. Perjalanan itu disebut menyusahkan wanita tua tersebut yang menggunakan tongkat jalan.

Namun, saat petugas menyadari drama itu terjadi karena masalah sandwich yang belum dibayar, mereka dilaporkan melupakan kejadian itu.

“Itu baru berakhir ketika mereka tiba-tiba menyadari betapa bodohnya argumen yang mereka ajukan dan menyuruh kami ‘pergi saja.’ Mereka jelas sangat malu,” kata Ifield.

“Awak kabin kami melaporkan dua pelanggan menunjukkan perilaku mengganggu dan tidak menyenangkan selama penerbangan, termasuk konsumsi alkohol ilegal yang dibeli di toko bebas bea dan dibawa ke dalam pesawat,” tulis juru bicara Jet2 dalam sebuah pernyataan kepada The Post.

Adapun juru bicara maskapai tidak mengomentari konflik perihal sandwich tersebut. Di sisi lain, Ifield mengaku pengalaman itu merusak liburannya.

“Kami sangat kesal, kami hanya berdiam di kamar selama empat hari. Kami merasa mual karena khawatir. Itu merusak liburan kami. Semua itu terjadi hanya karena roti lapis tuna yang terbalik. Tidak ada yang akan memakannya,” kata Ifield.

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version