Jumat, Oktober 11


Jakarta

Nenek berusia 82 tahun ini menemukan kebahagiaannya dengan menjual kue tradisional. Padahal ia hanya mendapatkan Rp 34.500 per hari. Begini kisahnya!

Adalah Som Jamilah Lateh, seorang lanjut usia warga Kampung Batu Lima, Kedah, Malaysia. Setiap hari, ia sibuk berjualan kue tradisional buatannya sendiri.

Ia berjualan kue di depan Sekolah Kebangsaan (SK) Batu Lima menggunakan sepeda yang dibuat menjadi roda tiga. Dikutip dari Weird Kaya (10/06/24) Jamilah sudah berjualan kue sejak tahun 2003.


Lansia yang akrab disapa Kak Milah ini mengawali harinya mulai pukul 05.00. Saat itulah, ia menyiapkan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk membuat kue-kuenya.

“Setelah bangun tidur, saya siapkan dulu bahan-bahan untuk membuat kuenya. Lalu, saya salat subuh dan mengaji sebelum kemudian melanjutkan pekerjaan di dapur pada jam 7 pagi,” tutur Jamilah.

Nenek 82 Tahun Ini Bahagia Jualan Kue dengan Hasil Rp 34.500 Sehari Foto: iStock

Mulai dari memeras santan, memasak nasi ketan, membuat adonan kue, hingga menata dalam wadah semuanya dilakukan seorang diri selama 21 tahun berjualan kue tradisional.

“Saya sudah lama berjualan kue, tapi seiring bertambahnya usia, jumlah kue yang saya buat semakin berkurang. Sekarang saya hanya membuat 40 potong,” tutur Jamilah.

Satu potong kue tersebut dibanderol sekitar Rp 3.500. “Alhamdulillah biasanya kuenya selalu ludes dalam waktu kurang dari satu jam,” ujar nenek 82 tahun tersebut.

Dalam sehari ia mendapatkan Rp 34.500 dari hasil jualan kuenya. Meskipun begitu, Jamilah mengaku bersyukur. Bahkan ia mengaku mendapatkan kebahagiaan dari berjualan kue tradisional.

Sambil memegang payung untuk melindungi diri dari sinar matahari, ia dengan sabar menunggu pelanggan datang mulai pukul 14.30.

Nenek 82 Tahun Ini Bahagia Jualan Kue dengan Hasil Rp 34.500 Sehari Foto: iStock

Jamilah sendiri merupakan seorang ibu sekaligus ayah bagi 7 anaknya. Kisah perjalanan Jamilah ini tidaklah mudah setelah kehilangan suaminya, Ishak Jaafar pada 1977.

Sejak saat itu, ia bertanggung jawab pada kehidupan dirinya sendiri dan ketujuh anaknya. Untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ia pernah bekerja di pabrik karet selama 15 tahun.

Kemudian, ia beralih berjualan kue tradisional hingga sekarang. Selain itu, Jamilah juga menerima pensiun dari Organisasi Jaminan Sosial (PERKESO) senilai RP 791.000 per bulannya, setelah kematian salah satu anaknya.

Dengan 12 cucu dan 10 cicit, Jamilah adalah anggota komunitas yang disayangi banyak orang. Ia selalu mengambil libur di hari Jumat untuk fokus beribadah.

Simak Video “Taliwang Maloka TRB: Kuliner Khas Lombok di Bekasi
[Gambas:Video 20detik]
(raf/odi)

Membagikan
Exit mobile version