Jumat, Juli 5


Jakarta

Status Stonehenge sebagai Warisan Dunia UNESCO sedang goncang. Deretan batu purba raksasa ini terancam kehilangan status akibat pembangunan.

Dilansir dari BBC, Selasa (2/6/2024) PBB menetapkan monumen kuno di Wiltshire ini sebagai situs warisan dunia pada tahun 1986. Namun sekarang rencana untuk membangun terowongan di dekatnya untuk meringankan masalah pada A303 telah menimbulkan kekhawatiran.

Komite Warisan Dunia organisasi PBB telah menerbitkan rancangan keputusan untuk menambahkan monumen kuno ke dalam daftar ‘bahaya’. Tujuannya untuk mendukung tindakan konservasi dan bantuan internasional di situs-situs yang terancam.


Dalam dokumennya, panitia “mengulangi permintaan sebelumnya” untuk mengubah rencana. Mereka mengusulkan memasukkan terowongan yang lebih panjang yang bisa masuk ke bawah lokasi dan tidak mengganggu area dengan portal keluar dan masuk.

Komite Warisan Dunia (WHC) akan melakukan pemungutan suara untuk menambahkan situs tersebut ke daftar bahaya pada pertemuan di New Delhi antara tanggal 21 dan 31 Juli.

Situs Warisan Dunia Save Stonehenge (SSWHS) kalah dalam gugatan Pengadilan Tinggi pada bulan Februari atas dukungan Menteri Transportasi Mark Harper terhadap rencana pembangunan, termasuk terowongan sepanjang dua mil untuk merombak jalan sepanjang delapan mil.

National Highways mengatakan rencana pembuatan terowongan tersebut akan menghilangkan pemandangan dan suara lalu lintas yang melewati lokasi tersebut dan juga mempersingkat waktu perjalanan.

Aliansi Stonehenge yang berkampanye menentang terowongan tersebut, menyambut baik usulan komite PBB ini. Masalah lalu lintas di A303 selalu menjadi perhatian pada saat itu.

Berkaca kepada kasus sebelumnya, status Warisan Dunia Liverpool dicabut pada tahun 2021 setelah komite PBB mengklaim pembangunan mengancam nilai warisan tepi laut kota tersebut.

Sejarawan Tom Holland, presiden Aliansi Stonehenge mengatakan bahwa ada solusi pembangunan tanpa merusak status Warisan Dunia tersebut.

“Bagaimanapun Anda melihatnya, skema ini akan sangat merugikan dan harus dibatalkan. Uang tersebut seharusnya digunakan untuk meningkatkan jaringan transportasi umum ke dan sekitar wilayah Barat Daya,”

“Itu akan menjadi cara terbaik untuk mengurangi tekanan pada A303, sambil tetap mempertahankan pemandangan Stones bagi wisatawan yang lewat,” katanya.

(sym/sym)

Membagikan
Exit mobile version