Rabu, Desember 18

Jakarta

NASA akhirnya mengungkap hasil investigasi tentang penyebab jatuhnya helikopter Ingenuity di Planet Mars pada awal tahun ini. Ini adalah investigasi kecelakaan pesawat pertama yang dilakukan di planet lain.

Ingenuity adalah pesawat pertama yang berhasil terbang di planet lain. Helikopter mini milik NASA ini awalnya dirancang untuk terbang lima kali dalam 30 hari, namun Ingenuity beroperasi selama lebih dari tiga tahun dan mengumpulkan dua jam waktu penerbangan dalam 72 sesi.

Namun pada 18 Januari 2024, di penerbangan ke-72 Ingenuity mengalami kecelakaan yang membuatnya terpaksa berhenti beroperasi. Keempat bilah baling-balingnya patah saat helikopter itu jatuh ke hamparan pasir dan terguling.


Menurut laporan yang dirilis oleh NASA Jet Propulsion Laboratory dan AeroVironment, sistem navigasi penglihatan Ingenuity yang dirancang untuk mendeteksi tekstur fitur di permukaan Mars, dibingungkan oleh medan yang berpasir.

Akibatnya, Ingenuity salah memperkirakan kecepatan saat mencoba mendarat dan mengakibatkan pendaratan yang keras.

Menggunakan data yang dikumpulkan dari jauh, termasuk foto yang diambil setelah penerbangan terakhir Ingenuity, penyelidik meyakini kesalahan navigasi menyebabkan kecepatan horizontal yang sangat tinggi saat mendarat.Hal ini mengakibatkan Ingenuity mengalami benturan keras saat menabrak lereng berpasir, yang kemudian membuatnya bergoyang dan terguling.

Teknisi NASA awalnya memperkirakan baling-baling Ingenuity rusak dan patah setelah bersentuhan dengan permukaan Mars saat jatuh. Kini, mereka yakin baling-baling tersebut patah karena perubahan arah yang cepat mengakibatkan beban pada bilah baling-baling berputar cepat melebihi batas desainnya.

Bagian dari salah satu bilah baling-baling Ingenuity terlempar hingga 14,9 meter dari tempat peristirahatan terakhir helikopter itu, seperti dikutip dari The Verge, Minggu (15/12/2024)

Meskipun sudah berhenti beroperasi, Ingenuity masih menyimpan kejutan. Sehari setelah kecelakaan, komunikasi dengan Ingenuity kembali pulih dan helikopter ini masih mengirimkan data uji cuaca dan avionik ke rover Perseverance sekitar seminggu sekali.

NASA mengatakan data ini sangat bermanfaat untuk teknisi yang sedang mengembangkan desain pesawat dan kendaraan masa depan lainnya untuk Planet Merah.

(vmp/vmp)

Membagikan
Exit mobile version