![](https://i1.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2022/05/20/disney-plus-2_169.jpeg?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Platform streaming Disney+ telah kehilangan 700 ribu pelanggannya di seluruh dunia dalam beberapa bulan terakhir. Informasi ini berdasarkan hasil pendapatan Disney pada kuartal pertama 2025.
Disney mengatakan bahwa saat ini mereka memiliki 124,6 juta pelanggan Disney+, yang mana turun 0,7 juta dibandingkan dengan jumlah pelanggan pada kuartal keempat tahun 2024.
Penurunan pelanggan ini terjadi setelah harga Disney+ meningkat pada musim gugur tahun lalu. Disney+ dengan Iklan harganya naik dari USD 7,99 atau sekitar Rp 130 ribu menjadi USD 9,99 atau sekitar Rp 162 ribu. Sementara Disney+ Bebas Iklan naik dari USD 13,99 atau sekitar Rp 227 ribu menjadi USD 15,99 atau sekitar Rp 260 ribu.
Mereka juga mulai menindak tegas aktivitas berbagi kata sandi Disney+ pada September 2024, dengan memperkenalkan paket Berbagi Berbayar di Amerika Serikat, Kanada, dan beberapa bagian Eropa.
Sistem ini membatasi penggunaan akun hanya untuk anggota satu rumah tangga, dan mengakhiri dukungan untuk penggunaan di beberapa rumah tangga kecuali jika pelanggan utama yang membayar biaya tambahan.
Kuartal 1 tahun 2025 menandai kuartal pertama bagi Disney+ kehilangan pelanggan sejak layanan ini diluncurkan. Kendati begitu, menurut CEO Disney Bob Iger, mengatakan bahwa peralihan pelanggan tidak seburuk yang diperkirakan.
Untuk kuartal kedua tahun 2025, Disney memperkirakan pelanggan Disney+ akan mengalami penurunan lagi. Sementara langganan Disney+ turun, Hulu memperoleh 1,6 juta pelanggan, selama kuartal tersebut, mencapai 53,6 juta total pelanggan berbayar.
Pendapatan Disney secara keseluruhan tumbuh 4,8% selama kuartal tersebut, sebagian besar berkat film Moana 2, yang menghasilkan lebih dari USD 1 miliar atau sekitar Rp 16,2 triliun di bioskop.
(jsn/hps)