Selasa, November 5


Soppeng

Pohon tumbang di Situs Petta Bulu Matanre, Desa Mattabulu, Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan (Sulsel) membuat sembilan wisatawan tewas tertimpa saat berkunjung.

Insiden mengenaskan itu juga membuat delapan orang dirawat di rumah sakit karena luka-luka. Peristiwa itu terjadi di situs budaya yang terletak di Desa Mattabulu, Kecamatan Lalabata pada Minggu (3/11) sekitar pukul 11.00 Wita. Peristiwa tersebut terjadi saat para korban hendak melakukan tradisi sesajen di lokasi.

“(Total 17 korban merupakan) Wisatawan yang berkunjung ke Situs Petta Bulu Matanre,” kata Kapolres Soppeng AKBP Muh Yusuf Usman kepada detikSulsel, Minggu (3/11/2024).


Yusuf menjelaskan para korban datang membawa sesajian ke lokasi. Mereka disebut hendak berwisata sekaligus berniat membayar hajatan bersama keluarga.

“Mereka akan menunaikan hajatannya di situs itu. Di pondok (dekat pohon) itu, para korban melakukan sesajian,” kata dia.

Tiba-tiba hujan disertai angin kencang menerjang lokasi kejadian. Yusuf mengatakan, sempat terdengar petir dan kilat yang menyambar pohon besar di tempat para korban melakukan sesajian.

“Petir menyambar pohon yang mengakibatkan beberapa tangkai pohon besar roboh dan jatuh menimpa pondok yang ditempati para korban,” ujar Yusuf.

Para korban dan pengunjung langsung berhamburan dan berteriak histeris. Namun nahas, sejumlah korban yang tidak sempat menyelamatkan diri saat pohon tumbang.

Dari laporan polisi, sembilan korban meninggal dunia, yakni Rosmini (37), Marnuni (34), Asse (40), Ikada (37), Wammenneng (60), Karyati (55), Agus (10), Rabiah (50) dan Nuraeni. Mereka meninggal dunia di lokasi kejadian.

Sementara korban luka, di antaranya Sulfiana (20), Satriana (27), Nafisah (66), Taju (24), Sakkatang (33), Nur Indah Sari (29), Iruse (35), dan Iwan (36). Para korban yang masih dirawat mengalami luka di kepala dan punggung.

“Ada sembilan orang meninggal dunia, delapan orang yang mengalami luka-luka dan dirawat di RSUD Latemmamala Soppeng,” kata Yusuf.

Yusuf mengatakan peristiwa ini masih dalam penyelidikan lebih lanjut. Pihaknya turut mengimbau warga untuk mewaspadai potensi bencana alam saat cuaca ekstrem.

“Tempat wisata Petta Bulue, Desa Mattabulu, merupakan tempat wisata alam yang selalu ramai dikunjungi warga setiap hari Minggu atau libur terutama warga yang memiliki hajatan keluarga,” kata dia.

Mengenal Makam Petta Bulu Matanre

Makam Petta Bulu Mattanre adalah sebuah situs budaya yang juga disebut sebagai Makam Syekh Abdul Majid. Letaknya berada di ujung dan puncak Desa Mattabulu.

Menurut website jadesta.kemenparekraf.go.id, tempat itu adalah salah satu situs budaya yang penting di kabupaten Soppeng. Situs itu menjadi tempat puncak acara Pattaungeng di desa mattabulu.

Dahulu di desa itu terdapat sebuah kerajaan yang bernama kerajaan Bulu Matanre. Dari situs Bulu Matanre melahirkan beberapa adat istiadat pada masyarakat setempat di Desa mattabulu yang menarik karena masih tetap berlandaskan agama Islam tanpa mengesampingkan kebudayaan dan adat istiadatnya.

Adapun adat istiadat yang sering dilakukan ialah melakukan ziarah ke makam Petta Bulu Matanre. Peziarah biasanya berasal dari keturunan Petta Bulu Matanre.

Namun, tak sekedar dari keturunan Petta Bulu Matanre yang sering berziarah, akan tetapi banyak pula orang dari luar daerah yang disebut sering memimpikan atau diberi petunjuk untuk berziarah ke makam tersebut.

Adapun di dalam situs itu terdapat makam Petta Bulu Matanre, yakni pemimpin Kerajaan Bulu Matanre.

_____________________

Artikel ini telah tayang di detikSulsel

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version