Selasa, Juli 2


Jakarta

Setelah Ameer Azzikra meninggal dunia, Nadzira Shafa terjun ke dunia hiburan sebagai selebgram. Ada tantangan yang tak mudah harus dihadapi oleh Nadzira Shafa ketika dituntut sempurna dan pengaruh di sekitarnya.

“Setahun almarhum nggak ada itu berat banget buat aku. Harus ada di dunia entertaint terutama selebgram, aku diminta harus sempurna ya,” kata Nadzira Shafa ditemui di Kawasan Kuningan Jakarta Selatan, kemarin.

Ia mengaku kerap mendapat hujatan karena dinilai keluar dari syariat Islam. Menghadapi tudingan-tudingan itu membuat Nadzira Shafa merasa sangat lelah.


“Capek sih buat aku dihujat ini, itu. Ya dibilang kerudungnya terlalu pendeklah, terus habis almarhum nggak ada aku dibilang makin ke sana (jauh dari syariat),” ungkapnya.

“Sampai aku pernah mikir apa aku lepas aja nih ya (hijab) gitu, biar orang-orang yang ini (mencibir) ya udah emang aku seperti itu (cibiran netizen). Cuma aku mikir, ya apa sih untungnya buat aku kalau gitu,” pungkasnya.

Penulis buku 172 Days itu ingat betul bagaimana godaan untuk melepas hijab selalu sampai di telinganya. Tapi, Nadzira berusaha memfilter apa yang didengarnya.

“Wah jelas dong, godaan itu ada kayak cantik ko nggak pake kerudung tapi aku menyadari bahwa aku lebih cantik dan terjaga dengan pakai kerudung,” kata Nadzira.

Nadzira Shafa juga mengingat amanah mendiang Ameer Azzikra. Pesan Ameer yang selalu membuat Nadzira berusaha menjadi perempuan yang lebih baik.

“Beliau cuma amanahi aku untuk istikamah, dan itu jadi salah satu pacuan aku untuk bertahan. Ibaratnya sambil terseret-seret aku bertahan dan mencoba belajar jadi wanita yang lebih baik,” ungkapnya.

“Aku tentu malu dengan diriku sendiri (kalau lepas) terus ada banyak orang di belakang aku yang sayang sama aku dan mereka masih berharap aku jadi orang yang menjaga apa yang harus aku jaga. Itu yang aku pertahankan,” pungkas Nadzira Shafa.

(fbr/pus)

Membagikan
Exit mobile version