Selasa, April 1


Mandalay

Myanmar diguncang gempa berkekuatan 7,7 skala Richter dekat Mandalay. Kawasan itu adalah rumah bagi wisata budaya Myanmar.

Gempa bumi, yang dicatat oleh Pusat Penelitian Geosains Jerman (GFZ), terjadi pada kedalaman dangkal hanya 10 km (6,2 mil), sehingga memperparah dampaknya di permukaan.

Dengan episentrumnya di dekat ibu kota budaya Myanmar, Mandalay, guncangan seismik menimbulkan tanda bahaya di seluruh bandara, hotel, dan otoritas pariwisata di wilayah tersebut, seperti dikutip dari Travel and Tour World pada Jumat (28/3).


Mandalay adalah rumah bagi biara-biara kuno, istana kerajaan, dan tepi sungai yang ramai. Meskipun laporan awal dari Myanmar belum mengonfirmasi adanya korban jiwa atau kerusakan infrastruktur, kedekatan episentrum dengan zona padat penduduk dan kawasan pariwisata menimbulkan kekhawatiran yang meluas.

Operator tur di Bagan, Danau Inle, dan Pyin Oo Lwin segera menilai situasi, dengan beberapa membatalkan atau mengubah rute tur. Staf hotel di seluruh Mandalay melaporkan merasakan guncangan hebat, dengan para tamu berlarian keluar karena takut, beberapa meninggalkan akomodasinya.

Getaran tidak berhenti di perbatasan Myanmar. Di Bangkok, lebih dari 1.000 kilometer jauhnya, gedung pencakar langit bergoyang dan air kolam terciprat deras. Ratusan orang turun ke jalan karena panik, banyak yang mengungsi dari hotel, kantor, dan kompleks perbelanjaan.

Otoritas pariwisata Thailand melakukan inspeksi struktural pada hotel-hotel bertingkat tinggi dan mengeluarkan peringatan publik. Meskipun tidak ada kerusakan yang dilaporkan di ibu kota Thailand, dampak psikologisnya signifikan, khususnya bagi wisatawan internasional yang sudah berhati-hati setelah gangguan cuaca dan protes politik baru-baru ini.

Operator tur besar dan platform pemesanan telah melaporkan lonjakan pembatalan dan penundaan, khususnya untuk rencana perjalanan ke Myanmar. Sementara itu, pariwisata domestik Thailand mengalami peralihan pemesanan dari Bangkok ke daerah pesisir berisiko rendah seperti Krabi dan Koh Samui.

Perusahaan pelayaran yang beroperasi di Sungai Irrawaddy telah menghentikan operasi selama 48 jam sambil menunggu penilaian kerusakan. Struktur tepi sungai, termasuk dermaga dan hotel terapung, sedang diperiksa untuk mengetahui adanya retakan akibat tekanan.

Tak sampai di situ, otoritas penerbangan Myanmar tetap waspada terhadap potensi gempa susulan meskipun belum ada laporan kerusakan. Bandara Suvarnabhumi dan Don Mueang di Bangkok mengeluarkan pemberitahuan pencegahan kepada maskapai penerbangan, meskipun tidak ada gangguan penerbangan yang tercatat pada saat pelaporan.

Maskapai berbiaya rendah seperti AirAsia, Thai Lion Air, dan Myanmar Airways tengah memantau situasi dengan saksama. Jika aktivitas seismik berlanjut, penangguhan rute dapat menyusul ke destinasi di pedalaman Myanmar.

(bnl/bnl)

Membagikan
Exit mobile version