Sabtu, November 23


Tokyo

Taman Nara Jepang mengejutkan publik dengan mengeluarkan rambu tanda bahaya di beberapa titik di taman rusa itu pada September. Kini, peringatan itu dicabut.

Dilansir dari Asahi Shimbun pada Kamis (21/11/2024),rambu peringatan itu baru pertama kali dirilis oleh pemerintah setempat. Peringatan itu dikeluarkan setelag terjadi lonjakan cedera yang dialami wisatawan akibat rusa-rusa di Taman Nara.

Peringatan tersebut mencakup penambahan rambu di Stasiun Kintetsu Nara dan pengumuman dalam bahasa Inggris dan Mandarin. Dalam peringatan itu tertulis instruksi kepada pengunjung untuk menjaga jarak dari rusa tersebut serta menghindari kontak fisik.


Langkah-langkah tersebut diterapkan selama satu bulan hingga 7 November setelah adanya peningkatan signifikan dalam insiden yang melibatkan hewan tersebut, terutama selama musim kawin di musim gugur ketika rusa jantan menjadi lebih agresif.

Pada bulan September tercatat 43 insiden yang dilaporkan, angka ini meningkat tajam sebesar 2,5 kali lipat dari periode yang sama tahun lalu.

Banyak turis yang ditanduk oleh rusa, beberapa korbannya memerlukan perhatian medis.Lebih dari separuh korban adalah wisatawan asing yang berada terlalu dekat dengan rusa.

Untuk mengurangi risiko cedera, Yayasan Perlindungan Rusa di Nara memangkas tanduk rusa jantan setiap tahun. Namun, kasus ini masih meningkat meskipun ada peningkatan upaya untuk memotong tanduk. Hal ini kemungkinan besar disebabkan oleh peningkatan populasi rusa secara keseluruhan.

Karena laporan insiden menurun pada akhir Oktober, peringatan tersebut secara efektif dicabut. Namun, yayasan tersebut terus memperingatkan pengunjung bahwa, bahkan setelah pemangkasan tanduk, rusa masih dapat menyebabkan cedera.

Pihak berwenang terus menghadapi dilema dalam menemukan keseimbangan antara mempromosikan pariwisata dan melindungi manusia dan satwa liar.

Meskipun peringatan tersebut menyarankan pengunjung untuk menghindari menyentuh rusa, peringatan tersebut juga mendorong mereka untuk memberi makan hewan tersebut dengan “kerupuk rusa”, camilan sehat yang dirancang khusus untuk mereka.

“Kami tidak ingin memberi kesan bahwa orang-orang harus menghindari Taman Nara sama sekali,” kata seorang pejabat lokal.

Para pejabat telah mempertimbangkan sistem peringatan tiga tingkat untuk insiden yang berkaitan dengan rusa tetapi akhirnya memutuskan untuk tidak melakukannya, karena khawatir tindakan tersebut dapat menghalangi wisatawan.

Sebaliknya, mereka berencana untuk mengeluarkan peringatan sesuai kebutuhan, menggunakan bahasa yang disesuaikan dengan situasi tertentu. Ini termasuk musim kawin musim semi, saat hewan-hewan juga menjadi lebih agresif.

(bnl/fem)

Membagikan
Exit mobile version