Sabtu, Februari 1


Jakarta

Pustanto, ketua Tim Museum, Galeri Museum dan Cagar Budaya, meminta agar Hari Kebangkitan Nasional 2024 tidak dilewatkan begitu saja. Dia menganggap ini momen penting sebagai kebangkitan edisi kedua.

Pustanto membacakan sambutan Menteri Komunikasi dan Informatika RI Budi Arie Setiadi yang berjudul ‘Kebangkitan Kedua Menuju Indonesia Emas’ dalam pidato upacara peringatan Hari Kebangkitan Nasional di Museum Kebangkitan Nasional di Jakarta pada Senin (20/5/2024). Pidato tersebut salah satunya menyebut fase kebangkitan kedua dengan tantangan dan peluang dalam bidang kemajuan teknologi.

“Kebangkitan kedua merupakan momen terpenting bagi kita hari ini. Kita harus menatap masa depan dengan penuh optimisme, kepercayaan diri, dan keyakinan. Di titik inilah, seluruh potensi sumber daya alam kita, bonus demografi kita, potensi transformasi digital kita, menjadi modal dasar menuju ‘Indonesia Emas 2024’,” kata Pustanto.


Pustanto juga menjelaskan bahwa upacara ini merupakan rangkaian rutin menjelang Hari Kebangkitan Nasional. Momentum upacara di Museum Kebangkitan ini menjadi kesempatan yang pas untuk mengenang berbagai peristiwa penting di masa lampau.

“Upacara ini kan rutin setiap tahun yang dipersiapkan menjelang Hari Kebangkitan Nasional. Di STOVIA ini dahulukan yang sekolah dari berbagai daerah, jadi sangat tepatlah disini lahir juga Bhineka Tunggal Ika dengan semangat satu kemerdekaan yang kemudian diteruskan pada 28 Oktober hingga akhirnya kita merdeka tahun 1945. Tanpa kebangkitan nasional mungkin kita tidak bisa seperti sekarang ini,” kata Pustanto.

Ia juga menjelaskan bahwa rangkaian upacara ini diselenggarakan bekerja sama dengan sekolah-sekolah di sekitar Jakarta, dan berbagai stakeholder dengan pelaksanaan workshop-workshop sebagai kegiatan lanjutan dari upacara.

“Museum Kebangkitan Nasional mempersiapkan ini dengan melibatkan stakeholder kita khususnya generasi penerus. Setelah ini nanti ada beberapa workshop, di sana ada karawitan, ada juga Ibu Kembar namanya itu workshop ecoprint, workshop jamu, pokoknya nilai-nilai yang telah diwariskan para leluhur kita yang sebenarnya sangat mengindonesia dan tentunya bagi generasi muda bisa menginspirasi yang kita olah menjadi sesuatu yang menarik,” sambung Pustanto.

Upacara Kebangkitan Nasional kali ini terbuka untuk umum. Salah satu peserta adalah Ardi Yanto dari Jakarta Utara.

Ia menilai seluruh partisipan mengikuti upacara secara antusias sambil menggunakan berbagai pakaian adat yang unik.

“Seneng banget ya, walaupun pertama kali ngerasa sangat wow banget. Terkesan sama yang lain juga mereka pada antusias, unik-unik juga pakaian mereka,” kata Ardi.

Ardi juga menyampaikan harapannya bagi Indonesia di Hari Kebangkitan Nasional ini.

“Tadi sebenernya udah disinggung juga sama pembina upacara, bahwa sekarang itu kan lagi di zaman teknologi banget, mau nggak mau kita harus bisa survive walaupun secara nggak langsung teknologi ini kan menggeser beberapa pekerja tapi ya memang ini kenyataan yang harus kita hadapi,” tutup Ardi.

Indonesia telah melalui perjuangan panjang dalam meraih kemerdekaan. Berdirinya Budi Oetomo atas inisiasi dr. Sutomo dan pelajar STOVIA menjadi simbol Hari Kebangkitan Nasional. Dalam Hari Kebangkitan Nasional yang ke-116, Museum Kebangkitan Nasional sebagai wadah pengingat perjuangan pendidikan Indonesia kembali menggelar upacara.

Tak hanya dihadiri oleh pengelola museum se-Jakarta, peserta umum juga turut menghadiri upacara yang diselenggarakan di Lapangan Museum Kebangkitan Nasional itu.

Satu minggu sebelum pelaksanaan upacara, Museum Kebangkitan Nasional membagikan postingan melalui instagram resminya @muskitnasofficial terkait pembukaan pendaftaran bagi peserta umum yang ingin berpartisipasi dalam kegiatan tersebut. Hal ini mengundang banyak antusias masyarakat luas, namun sayangnya pada kesempatan kali ini hanya 100 orang beruntung yang berkesempatan menghadiri upacara tersebut.

Upacara dilaksanakan pada 20 Mei 2024 pukul 08.00 WIB. Rangkaiannya tak jauh berbeda seperti upacara pada umumnya yakni pengibaran bendera merah putih, pembacaan Pancasila, sambutan pembina, pembacaan UUD 1945, doa, dan ditutup dengan menyanyikan lagu nasional.

Simak Video “Kendaraan Menuju Taman Margasatwa Ragunan Mengular Siang Ini
[Gambas:Video 20detik]
(fem/fem)

Membagikan
Exit mobile version