Kamis, Oktober 10


Jakarta

PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) buka suara soal kabar peluncuran Toyota Veloz Hybrid di Tanah Air. Mereka tak sepenuhnya menolak atau mengiyakan kabar tersebut, melainkan hanya memohon doa.

Wakil Presiden Direktur PT TMMIN, Bob Azam mengatakan, Veloz merupakan mobil B segment yang peminatnya sangat banyak di Indonesia. Itulah mengapa, kendaraan tersebut bukan mustahil meluncur dalam varian hybrid.

“Mohon doanya ya. Itu menjadi perhatian kita lah, kenapa? Karena Avanza-Veloz menyentuh segmen middle ya. Jadi kita ingin segmen-segmen ini ikut serta dan berpartisipasi (di pasar hybrid),” ujar Bob Azam saat diskusi bersama awak media di BSD, Tangerang Selatan, Rabu sore (9/10).


Kemungkinan Toyota Veloz Hybrid meluncur di Indonesia. Foto: Dok. Toyota

Ketika diminta penegasan soal kapan Veloz Hybrid meluncur di Indonesia, Bob tak menjawabnya dengan tegas. Dia hanya menjelaskan, untuk ‘menyematkan’ teknologi hibrida di mobil middle low bukan pekerjaan mudah. Sebab, itu berkaitan dengan harga jual kendaraan.

“Cuma memang untuk memperkenalkan teknologi tersebut ke segmen itu bukan pekerjaan gampang. Kita kan perusahaan yang mikir jangka panjang,” ungkapnya.

Bob juga menyinggung kandungan lokal Veloz yang sudah sangat tinggi di Indonesia. Sehingga, ketika versi hybrid-nya meluncur, angkanya juga harus diimbangi. Dia sekali lagi bicara soal dukungan pemerintah agar harganya bisa terjangkau.

“Kita selalu positif (soal peluncuran mobil hybrid baru), cuma butuh support dari pemerintah biar lebih terjangkau,” kata dia.

Sinyal kehadiran Toyota Veloz Hybrid menguat setelah kemunculan kode mesin W102RE-LBVFJ di Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 8 tahun 2024 Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, dan Pajak Alat Berat tahun 2024.

Kode tersebut diduga merujuk kepada Veloz hybrid. Dalam Permendagri tersebut, ada dua model yang diduga Veloz hybrid, yakni W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT dan W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS. W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT tercatat memiliki nilai jual Rp 264 juta sedangkan W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS nilai jualnya Rp 284 juta.

Sebagai catatan, nilai jual bukanlah harga pasti dari model tersebut. Harga jual umumnya akan lebih tinggi dari NJKB.

(sfn/rgr)

Membagikan
Exit mobile version