Jumat, September 27

Jakarta

Muhammad Arif kembali terpilih sebagai Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) untuk periode 2024-2028. Proses pemilihan tersebut diputuskan dalam Musyawarah Nasional (Munas) XII APJII yang diselenggarakan di Vasa Hotel, Surabaya.

Terpilihnya kembali CEO PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk untuk memimpin asosiasi telekomunikasi terbesar di Indonesia ini atas dukungan dari 581 suara dari total 1.014 anggota APJII yang hadir dalam Munas.

Sebagai Ketua Umum untuk periode kedua, Arif diharapkan dapat membawa APJII ke era digital yang semakin tangguh, mengingat tantangan perubahan regulasi, perkembangan teknologi, dan dinamika bisnis di sektor telekomunikasi terus berkembang. Ia menegaskan pentingnya sinergi antara sektor bisnis, teknologi, dan regulasi sebagai langkah strategis untuk menghadapi tantangan dan peluang masa depan.


Arif berkomitmen memperkuat peran asosiasi sebagai mitra strategis dan lembaga think tank pemerintah untuk mempercepat transformasi digital di Indonesia. Salah satu fokus utamanya adalah dengan mendorong regulasi yang mendukung pembangunan infrastruktur internet yang merata, aman, tangguh dan berkelanjutan.

Untuk mewujudkan percepatan transformasi digital tersebut, Arif menekankan pentingnya kerja sama antara sektor swasta dan pemerintah dalam menciptakan kebijakan yang inklusif serta adaptif terhadap perubahan teknologi global yang sangat cepat.

“Dalam lima tahun ke depan, saya berkomitmen untuk menjadikan APJII sebagai penggerak utama ekosistem digital di Indonesia. Melalui kolaborasi dengan pemerintah, regulator, dan pelaku bisnis, kita akan mempercepat adopsi teknologi baru, membangun infrastruktur digital yang kuat, serta menciptakan kebijakan yang kuat, serta menciptakan kebijakan yang mendukung inovasi di sektor telekomunikasi,” jelas Arif dalam keterangan tertulis yang diterima detikINET, Kamis (26/9/2024).

Selain ingin mempercepat transformasi digital di Indonesia, dalam kepemimpinannya mendatang, Arif ingin memprioritaskan APJII adalah memperkuat kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dan lembaga terkait lainnya dalam merumuskan kebijakan proaktif yang menjawab tantangan keamanan siber, privasi data, dan regulasi internet. Dengan pertumbuhan ekonomi digital yang semakin masif beserta tantangannya, membuat isu tersebut menjadi semakin mendesak dan menjadi salah satu prioritas kerja Ketua APJII terpilih.

Muhammad Arif terpilih kembali jadi Ketua Umum APJII untuk periode 2024-2028. Foto: Dok. APJII

“Tak dipungkiri saat ini APJII sangat berperan penting dalam mendukung pertumbuhan bisnis di sektor internet dan telekomunikasi, khususnya bagi anggotanya yang terdiri dari perusahaan penyedia jasa internet (ISP). Dalam lima tahun ke depan, berencana memperkuat Indonesia Internet Exchange (IIX), yang merupakan salah satu pusat interkoneksi internet terbesar di Asia,” lanjut Arif.

Dengan puncak trafik yang telah mencapai lebih dari 13 Tbps, APJII akan terus fokus dalam peningkatan kapasitas dan kualitas infrastruktur yang menjadi tulang punggung ISP Indonesia. Arif juga akan mendorong pengembangan kemitraan dengan berbagai penyedia data center yang bernilai strategis bagi efisiensi interkoneksi di Indonesia, serta teknologi pendukung lainnya yang krusial bagi ekosistem internet nasional.

Dengan semakin kuatnya keterhubungan Indonesia di panggung internasional, APJII akan berupaya memperkuat hubungan dengan asosiasi internasional dan menjadi pemain aktif dalam forum-forum global yang membahas kebijakan internet dan teknologi. Hal ini diharapkan memperkuat posisi Indonesia dalam ekonomi digital global dan menarik investasi di sektor teknologi dan telekomunikasi.

Dalam program kepemimpinan APJII mendatang, Arif juga menekankan pentingnya kerja sama antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital yang inklusif. APJII, di bawah kepemimpinan Arif, akan memfokuskan pada pemerataan akses internet, peningkatan keterhubungan digital di seluruh Indonesia, dan mendorong inovasi berbasis teknologi.

“Ini bukan hanya tentang menghubungkan, tetapi juga membangun masa depan digital yang lebih baik, lebih aman, dan lebih inklusif. Dengan dukungan dari seluruh anggota, pemerintah, masyarakat dan seluruh pemangku kepentingan, saya optimis Indonesia dapat mencapai kedaulatan digital yang sesungguhnya,” pungkas Arif.

(agt/afr)

Membagikan
Exit mobile version