Sabtu, Juli 6


Jakarta

Menko Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyoroti universitas yang membuka secara luas program akademi bagi mahasiswa. Muhadjir mengatakan mestinya yang diperbanyak di era sekarang adalah jurusan vokasi supaya bisa langsung terjun ke dunia kerja.

Hal tersebut disampaikan Muhadjir dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) Pembiayaan Pendidikan dengan Komisi X DPR RI, Selasa (2/7/2024). Muhadjir mengatakan saat ini pemerintah menyiapkan anak-anak muda yang langsung masuk dunia kerja.

“Jadi sekarang ini fokusnya kita pimpinan, itu pendidikan kita itu memang difokuskan sebagian menyiapkan anak-anak masuk dunia kerja melalui Perpres pelatihan Revitalisasi Pelatihan dan Pendidikan Vokasi,” ujar Muhadjir dalam rapat.


Lantaran hal itu, ia mengatakan mestinya perguruan tinggi lebih banyak membuka program vokasi daripada akademi. Ia menyebut dalam piramida pengetahuan, posisi profesi berada di paling ujung yang artinya hanya sedikit yang mendapat gelar tersebut.

“Karena itu mestinya perguruan tinggi itu sekarang harus beradaptasi lebih membuka program-program vokasi daripada program akademi, sekarang kita butuhkan orang-orang yang memang betul-betul masuk dunia kerja, dunia akademis sangat penting. Kan tetap ya, namanya piramid pengetahuan tetap mengerucut yah. Kalau profesi terlalu banyak itu kebalik nanti,” sambungnya.

Muhadjir kemudian menyinggung jika mestinya profesi dokter di Indonesia tak perlu banyak-banyak. Ia menyebut profesi membutuhkan pelatihan dan kesulitan yang tinggi.

“Jadi dokter itu nggak usah banyak-banyak, tapi yang berobat adalah yang banyak. Kalau nanti dokternya banyak nggak ada yang berobat, jadi jungkir balik itu. Itu paling tinggi kan, jenis pekerjaan ya, profesi itu kan keahlian yang untuk bisa menguasai keahlian itu dibutuhkan pelatihan dan pendidikan dalam waktu yang lama dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Itu namanya profesi,” kata dia.

Ia mengatakan perguruan tinggi di Indonesia saat ini justru salah kaprah membuka seluas-luasnya program profesi. Padahal yang dibutuhkan adalah mahasiswa yang langsung bisa terjun ke dunia kerja.

“Dan itu mestinya tidak sembarang orang bisa di situ. Perguruan tinggi kita itu, buka aja pendidikan yang orientasinya sebenarnya profesional tapi sebetulnya tidak dibutuhkan di dunia riil gitu, asal buka aja gitu,” kata eks Mendikbud ini.

“Karena itu sebenarnya kita juga agak ketat, agak keras terhadap terutama perguruan tinggi negeri. Perbanyak vokasi mestinya dan itu betul-betul agar masuk di dunia kerja karena kalau tidak habis kita momentum untuk bonus demografi ini,” imbuhnya.

Simak juga Video ‘Muhadjir soal UKT Mahal: Pemimpin Perguruan Tinggi Harus Ubah Mindset’:

[Gambas:Video 20detik]

(dwr/maa)

Membagikan
Exit mobile version