Senin, Maret 24


Jakarta

Mudik menjadi momen yang dinanti banyak orang setiap tahunnya, terutama saat Lebaran. Setelah setahun penuh bekerja dan beraktivitas di kota perantauan, kesempatan untuk pulang kampung dan berkumpul dengan keluarga tentu sangat berharga.

Saat libur lebaran, baik transportasi umum ataupun pribadi nampaknya bakal dipadati pemudik. Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memprediksi potensi pergerakan selama libur Lebaran mencapai 52% dari total jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 146,48 juta orang. Tahun lalu, ada 35 juta orang mudik dengan transportasi pribadi, yang berarti menyumbang angka cukup tinggi.

Bagi para pemudik yang tahun ini pakai transportasi pribadi, baiknya selain menyiapkan kendaraan dan rencana perjalanan. Jangan lupa persiapkan juga anggaran mudik. Biaya perjalanan tidak hanya mencakup ongkos transportasi, tetapi juga mencakup pengeluaran selama di kampung halaman, biaya makan di perjalanan, hingga dana untuk oleh-oleh dan keperluan lainnya.


Perkiraan Biaya Perjalanan Mudik

Bagi pemudik yang menggunakan kendaraan pribadi, biaya perjalanan terdiri dari beberapa komponen utama, yaitu biaya tol, bahan bakar, dan makan selama perjalanan. Berdasarkan informasi resmi dari Jasa Marga, berikut akumulasi tarif tol Trans Jawa terbaru saat mudik Lebaran 2025 untuk kendaraan golongan I (sedan, jip, pick up/truk kecil, dan bus):

  • Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) – Cirebon (via GT Ciperna): Rp 166.000
  • Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) – Semarang (via GT Kalikangkung): Rp 440.000
  • Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) – Yogyakarta (via GT Klaten): Rp 575.500
  • Jakarta (via Jalan Tol Jakarta-Cikampek) – Surabaya (via GT Warugunung): Rp 859.500.
  • Tangerang – Cirebon (via GT Ciperna): Rp 191.500
  • Tangerang – Semarang (via GT Kalikangkung): Rp 465.500
  • Tangerang – Yogyakarta (via GT Klaten): Rp 601.000
  • Tangerang – Surabaya (via GT Warugunung): Rp 885.000.

Biaya tol dari Jakarta ke Pelabuhan Merak adalah Rp 62 ribu. Setibanya di Pelabuhan Merak, perjalanan dilanjutkan dengan menyeberang ke Pelabuhan Bakauheni, Lampung, dan masuk ke Tol Trans Sumatera menuju Palembang.

Biaya tol dari Bakauheni hingga Palembang adalah Rp 410 ribu. Sehingga, total biaya tol yang perlu disiapkan untuk perjalanan mudik dari Jakarta ke Palembang adalah Rp 472 ribu. Biaya ini berlaku untuk tarif normal tanpa potongan khusus periode Lebaran.

Selain biaya tol, pengeluaran lain yang harus diperhitungkan adalah tarif penyeberangan dari Pelabuhan Merak ke Bakauheni. Pemudik memiliki beberapa pilihan kapal, untuk kapal Express dengan waktu tempuh sekitar 1-2 jam satu mobil dengan empat orang dewasa, dipatok harga Rp 749.128. Sehingga, total biaya yang perlu disiapkan untuk perjalanan mudik dari Jakarta ke Palembang menggunakan mobil pribadi sekitar Rp 1,3 juta.

4. Biaya Makan di Perjalanan

Perlu diingat, biaya di atas adalah perkiraan transportasi berangkat saja, untuk pulang maka cukup biaya di atas dikali dua. Semakin jauh tujuan mudik, maka semakin besar biaya yang harus dikeluarkan.

Jangan lupa, di luar itu ada biaya bahan bakar, serta biaya makan dan minum di perjalanan. Selama perjalanan, biaya makan dan minum juga perlu diperhitungkan, termasuk makanan berat, camilan, dan minuman. Dengan durasi perjalanan sekitar 5-7 jam, kemungkinan besar pemudik akan berhenti untuk makan sebanyak dua kali.

Jika estimasi biaya makan per orang adalah Rp 100 ribu untuk satu kali makan (termasuk camilan dan minuman), maka untuk dua kali makan dibutuhkan Rp 200 ribu per orang. Untuk keluarga beranggotakan empat orang, total biaya makan per perjalanan adalah Rp 1,6 juta untuk pulang-pergi. Kalau mau hemat, sebaiknya bawa bekal makanan dan minuman dari rumah supaya membantu mengurangi pengeluaran selama perjalanan.

Perkiraan Biaya Hidup di Kampung Halaman

Setibanya di kampung halaman, ada berbagai kebutuhan yang perlu diperhitungkan. Selain keperluan pribadi, pemudik biasanya ikut serta dalam berbagai tradisi, seperti menyiapkan hidangan Lebaran, memberi uang THR kepada keponakan, atau berwisata bersama keluarga. Berikut perkiraan biaya yang mungkin dikeluarkan selama di kampung halaman:

  • Biaya makan dan belanja harian: Rp 1-2 juta
  • THR untuk keluarga dan saudara: Rp 500 ribu – Rp 3 juta
  • Biaya wisata atau rekreasi keluarga: Rp 500 ribu – Rp 1 juta.

Total pengeluaran di atas disesuaikan dengan tempat rekreasi yang dituju serta banyaknya saudara yang mendapat THR. Biaya selama di kampung halaman umumnya berkisar antara Rp 2-5 juta. Baiknya, buat daftar anggaran sejak awal agar pengeluaran tetap terkendali dan tidak berlebihan.

Perkiraan Biaya Pulang dan Oleh-oleh

Saat kembali ke kota perantauan, membeli oleh-oleh sudah menjadi tradisi yang hampir tidak terlewatkan. Biasanya, di sinilah pengeluaran untuk oleh-oleh jadi membengkak, terutama jika harus membawa banyak buah tangan untuk rekan kerja atau teman di kota.

Agar lebih aman, sebaiknya siapkan dana cadangan sebesar 10-15% dari total anggaran sebagai biaya tidak terduga. Selain itu, saat kembali ke kota perantauan, membeli oleh-oleh menjadi tradisi yang tidak bisa dilewatkan. Biasanya, pengeluaran untuk oleh-oleh bisa mencapai Rp 1-2 juta, tergantung jumlah dan jenis barang yang dibeli. Berikut perkiraan biaya tambahan yang perlu diperhitungkan:

  • Biaya perjalanan pulang: Sama dengan biaya saat berangkat
  • Oleh-oleh untuk keluarga dan teman: Rp 1-2 juta
  • Dana darurat (10-15% dari total anggaran): Rp 500 ribu – Rp 1 juta.

Jika dihitung secara keseluruhan, berikut perkiraan total biaya yang perlu dipersiapkan untuk mudik:

  • Biaya perjalanan (PP): Rp 2-4 juta per orang
  • Biaya hidup di kampung: Rp 2-6 juta
  • Biaya oleh-oleh dan dana cadangan: Rp 1,5-3 juta
  • Total estimasi biaya mudik: Rp 5-13 juta.

Dari perhitungan di atas, idealnya pemudik menyiapkan dana antara Rp 5-13 juta dengan mudik via perjalanan darat. Biaya ini tergantung pada tujuan daerah, gaya hidup, dan kebutuhan pribadi selama mudik. Semoga membantu!

(aau/fds)

Membagikan
Exit mobile version