Minggu, Oktober 27


Lombok Tengah

Setelah perhelatan MotoGP di Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), Bandara Internasional Lombok (BIL) sepi kembali.

Jumlah penumpang pesawat di BIL turun drastis yang disinyalir karena minimnya event dan mahalnya harga tiket pesawat.

“Kalau dibandingkan dengan periode MotoGP kemarin memang turun ya. Karena kalau di MotoGP kemarin itu bisa mencapai 9-10 ribu (penumpang) di hari-H per hari,” kata Humas PT Angkasa Pura I Bandara Internasional Lombok, Arif Hariyanto saat ditemui awak media di Praya, Jumat (25/10/2024).


Menurut Arif, adanya event MotoGP di Sirkuit Mandalika memang sangat mendongkrak jumlah penumpang di Bandara Lombok.

“Karena memang event itu kemarin itu mendongkrak jumlah penumpang khususnya di bandara, termasuk pergerakan pesawat juga ini karena low season 61 per hari berarti 32 PP,” ujarnya.

Angkasa Pura berharap geliat penumpang dapat kembali ramai pada bulan Desember nanti. Ia melihat pada bulan tersebut terdapat potensi adanya peningkatan mengingat waktu liburan yang semakin dekat.

“Jadi mudah-mudahan di Desember bisa peningkatan di penumpang maupun di pergerakan pesawat. Biasanya pada bulan Desember itu memang high season, sama seperti libur sekolah dan Lebaran,” imbuhnya.

Arif menjelaskan angka normal peningkatan penumpang di Bandara Lombok pada angka 6 ribu per harinya. Itu pun sudah disebut sebagai high season. Ia menyebut hal itu kerap terjadi pada saat menjelang libur sekolah, Lebaran, dan akhir tahun.

“Normalnya memang Bandara Lombok itu di angka 6 ribu, kalau yang high season itu peningkatan penumpang kalau ada libur sekolah, Lebaran, dan libur akhir tahun,” bebernya.

Arif mengatakan Bandara Lombok saat ini melayani sebanyak 10 rute penerbangan. Sedangkan maskapai yang beroperasi saat ini masih seperti biasa, seperti Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, Super Air Jet, Wings Air, Air Asia, dan Pelita Air.

Jumlah maskapai saat ini untuk rutenya ada 10. Kalau maskapai itu masih seperti biasa, ada Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Batik Air, Super Air Jet, Wings Air, Air Asia, dan Pelita Air.

“Untuk internasionalnya itu ada ke Singapura dan Malaysia yang dilayani oleh Batik Malaysia, Air Asia Malaysia,” kata Arif.

Arif menduga mahalnya harga tiket pesawat menjadi salah satu penyebab anjloknya penumpang ke Pulau Seribu Masjid.

“Kendalanya saat ini adalah faktor penunjangnya masih tinggi. Itu juga kemungkinan membuat animo masyarakat itu terhalang di harga tiket pesawat,” pungkasnya.

_____________

Artikel ini telah tayang di detikBali

(wkn/wkn)

Membagikan
Exit mobile version