Jumat, Oktober 4


Jakarta

MotoGP sekarang terlalu adem ayem, beda dengan rivalitas pebalap Valentino Rossi, Max Biaggi, Sete Gibernau, Casey Stoner, Jorge Lorenzo hingga Marc Marquez. Bagi penonton, gesekan di luar balapan hingga perang kata-kata jadi keseruan tersendiri.

Setidaknya hal itu juga dirasakan pebalap muda, Pedro Acosta. Rider Spanyol itu tak segan menyebut persaingan MotoGP saat ini membosankan.

Acosta berharap Francesco Bagnaia dan Jorge Martin melakukan psywar, perang kata-kata, hingga memunculkan konflik. Bahkan ketika konferensi pers di depan awak media. Sebab keduanya sedang terlibat persaingan intens, disayangkan kalau cuma persaingan di atas lintasan.


Martin, di mata Acosta sekarang jauh lebih tenang ketimbang tahun sebelumnya.

“Dia (Martin) terlihat lebih tenang. Saya melihat konferensi pers dia dengan Pecco, mereka tidak ada psywar permainan psikologis, itu sangat membosankan,” ceplos Acosta dikutip dari Diario AS, Jumat (4/10/2024).

“Dibutuhkan lagi banyak permainan di sini, tapi mereka terlihat begitu tenang dan tidak ingin memainkan apapun di antara mereka,” tambah dia.

“Lebih baik memulainya lebih awal dan tidak terlambat (melakukan psywar),” kata Acosta.

Pertarungan Bagnaia dan Martin sering berjalan ‘mulus’ tanpa ada drama atau perselisihan. Mereka juga berteman baik dan saling bicara setelah balapan berakhir.

Persaingan pebalap jaman dulu tak sedamai Bagnaia vs Martin. Misalnya saja Valentino Rossi dengan Max Biaggi atau Marc Marquez.

Jangankan ngobrol-ngobrol lagi usai balapan, friksi itu juga dimunculkan ketika berhadapan dengan media. Aksi saling ‘tunjuk hidung’ jadi hal lumrah. Kini, pemandangan tersebut tak terlihat dalam diri Bagnaia dan Martin.

Acosta, pebalap muda yang masih berumur 20 tahun itu bakal berapi-api kalau posisinya sedang memperebutkan gelar. Biar seru, katanya.

“Saya ingin berada dalam posisi untuk melakukannya. Jika tidak, balapan motor agak membosankan,” kata Acosta.

“Itulah mengapa saya pikir pinganilo (earpiece tersembunyi) tidak akan bagus untuk kami, karena itu akan menjadi pertarungan para insinyur seperti di F1 dan bukan pertarungan para pebalap seperti di MotoGP saat ini,” jelas Acosta.

(riar/dry)

Membagikan
Exit mobile version