Kamis, September 19

Jakarta

Ledakan pager yang digunakan kelompok Hizbullah di Lebanon disebut didalangi oleh Israel. Sebanyak 9 orang meninggal dan hampir 3.000 orang terluka. Israel melalui Mossad dituding menanam bom di pager tersebut.

Dikutip detikINET dari CBC, Rabu (18/9/2024) sumber Lebanon menyatakan pada Reuters bahwa Mossad menanam peledak dalam ukuran kecil di dalam 5.000 pager bermerek perusahaan Taiwan, Gold Apollo. Pager itu dipesan oleh Hizbullah beberapa bulan silam.

Perangkat dengan teknologi jadul itu kemungkinan dimodifikasi oleh Mossad saat dalam tahap produksi. Israel kabarnya sudah mengabari Amerika Serikat mengenai aksinya tersebut.


Bagaimana Israel bisa menyusup ke rantai produksi pager masih belum dijelaskan. Jika memang ini adalah serangan atau penyusupan di rantai pasokan, maka tentu melibatkan operasi besar untuk diam-diam menyabotase pager dengan cara tertentu.

Saluran Sky News Arabia, mengutip sumber eksklusif, mengatakan perangkat komunikasi tersebut jatuh ke tangan Israel sebelum mencapai kelompok Hizbullah Lebanon. “Mossad berhasil mencegat perangkat komunikasi Hizbullah sebelum dikirimkan ke kelompok tersebut,” kata sang sumber.

Sumber tersebut mengklaim Mossad memasang sejumlah bahan peledak pentaerythritol tetranitrate (PETN) dalam baterai pager, yang diledakkan dengan meningkatkan suhu baterai.

Terdapat sejarah panjang di mana Israel dituding menggelar metode baru untuk mengganggu musuh, termasuk dalam ledakan pager ini. Seorang pakar keamanan yang menolak disebut namanya menyebut bahan peledak yang ditanam itu bisa diledakkan dari jauh saat sinyal tertentu dikirim ke pager.

Sumber tersebut menilainya sebagai serangan yang memerlukan sejumlah koordinasi. “Tampaknya pager yang mereka beli mungkin disusupi dan diubah menjadi bom jarak jauh,” kata pakar keamanan itu.

Pakar penjinak bom dan mantan perwira angkatan darat Inggris Chris Hunter mengatakan metode serupa sebenarnya pernah dilakukan sebelumnya. Di 1996, pembuat bom Hamas Yahya Ayyash dibunuh menggunakan telepon seluler dengan sedikit bahan peledak di dalamnya.

Hunter menyebut, berdasarkan cedera para korban di Lebanon, ledakan itu konsisten dengan 1 hingga 2 ons bahan peledak berkekuatan tinggi. Hal senada dikatakan pakar lainnya.

Seorang mantan pakar amunisi Angkatan Darat Inggris, yang meminta tak disebut namanya, mengatakan pager tersebut mungkin berisi 10 hingga 20 gram bahan peledak berkekuatan tinggi kelas militer.

(fyk/fay)

Membagikan
Exit mobile version