Selasa, April 1


Jakarta

Singa-singa ini diselamatkan dari Ukraina yang dilanda perang. Mereka kini telah mengambil langkah pertama ke luar rumah di rumah baru di Kent.

Mengutip BBC, Kamis (27/3/2025), Rori, Amani, Lira, dan Vanda telah bergabung dengan Yuna, yang dibawa ke Kent pada Agustus 2024. Mereka melalui misi penyelamatan selama 10 bulan.

Hal ini terjadi ketika The Big Cat Sanctuary di Smarden mengumumkan pembukaan resmi Pusat Penyelamatan Singa. Fasilitas itu dibangun setelah kampanye penggalangan dana sebesar 500.000 poundsterling (Rp 10,7 miliar).


Suaka tersebut mengatakan bahwa singa-singa Afrika itu telah mengalami pengabaian dan penyiksaan. Karena, ada empat dari lima singa tidak pernah menyentuh rumput sebelumnya.

“Yuna mengalami trauma ketika puing-puing dari serangan rudal mendarat 300 m dari kandangnya yang kecil di Ukraina,” kata pihak suaka.

Singa-singa itu dikurung di kandang beton, digunakan untuk pengembangbiakan ilegal, atau dipelihara sebagai hewan peliharaan keluarga.

Foto: singa-singa korban perang Ukraina (BBC)

Beberapa di antaranya mengalami shock atau tidak dapat berdiri, karena penembakan hebat di Ukraina.

“Kami sangat lega singa-singa ini aman dan menetap di rumah mereka ini untuk selamanya,” kata Cam Whitnall, direktur pelaksana The Big Cat Sanctuary.

Whitnall mengatakan bahwa melihat kaki mereka menyentuh rumput untuk pertama kalinya adalah “momen yang emosional”.

“Awalnya gugup, kelima kucing itu kini mulai rileks, bermain dan menjelajahi habitat baru mereka,” tambahnya.

Suaka tersebut mengatakan bahwa kandang barunya telah dirancang secara khusus untuk memberikan lingkungan yang ideal bagi kucing-kucing besar tersebut untuk memulihkan diri.

Sementara itu, para pengasuh akan memastikan mereka mendapatkan perawatan fisik dan psikologis yang dibutuhkan untuk pulih dari cobaan yang mereka alami.

Masyarakat umum dapat mengunjungi dan melihat singa-singa tersebut selama hari buka suaka pada bulan Juli.

(msl/fem)

Membagikan
Exit mobile version