Jumat, November 1

Jakarta

Malone Lam (20) ditangkap FBI (Federal Bureau of Investigation) karena konspirasi pencurian dan pencucian uang. Tak main-main, dia menipu hingga dapat USD 230 juta lebih atau sekitar Rp 3,6 triliun.

Pada 23 Oktober, dia hadir ke persidangan. Lam dan rekannya, Jeandiel Serrano (21) sebelumnya didakwa mencuri lebih dari USD 230 juta dalam bentuk mata uang kripto. Uang tersebut mereka gunakan untuk mendanai gaya hidup mewah berupa perjalanan internasional, mobil mewah, perhiasan, kelab malam, dan properti sewaan mewah di Los Angeles dan Miami.

Ditulis Next Shark, dokumen pengadilan mengungkap bagaimana Lam dan Serrano menipu menggunakan rekayasa sosial yang canggih. Mereka berpura-pura menjadi anggota tim support Google dan mengirim peringatan upaya peretasan palsu kepada para korban sambil menggunakan VPN untuk menyamarkan lokasi mereka.


Mereka meyakinkan para korban untuk membagikan kode keamanan. Kode itu digunakan untuk mengakses akun mereka, mengidentifikasi catatan pertukaran mata uang kripto, dan meyakinkan mereka untuk mentransfer uang mereka ke dompet kripto lain yang dikendalikan oleh Lam.

Selama wawancara polisi, Lam dilaporkan mengakui telah melakukan skema penipuan mata uang kripto. Ia menghadapi hukuman penjara hingga 20 tahun dan denda hingga USD 250.000 (setara Rp 3,9 miliar) per dakwaan atas konspirasi penipuan transfer dan pencucian uang.

Lam alias ‘Anne Hathaway’ atau ‘$$$’ dan Serrano, yang menggunakan nama samaran ‘VersaceGod’ atau ‘@SkidStar’ ditangkap oleh FBI pada September 2024. Pihak berwenang mengatakan keduanya merenggut sebanyak 4.100 Bitcoin dari korban, itu berarti senilai USD 230 juta.

Polisi Miami sudah menggerebek sebuah rumah besar di dekat Miami Shores yang terkait dengan penyelidikan tersebut. Rumah itu disewa melalui Airbnb. Menurut para tetangga, rumah tersebut telah menarik perhatian karena ada pesta-pesta yang ramai dengan mobil-mobil mewah, seperti Maserati hingga Lamborghini.

(ask/afr)

Membagikan
Exit mobile version