Sabtu, Oktober 26


Jakarta

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) inisiasi BPJS Kesehatan telah dirasakan oleh masyarakat di seluruh wilayah Indonesia. Salah satunya warga Kabupaten Bogor Aulia Dzulkarnain (21) yang mengatakan Program JKN telah membantunya mengurus sang ibu, Siti, sebelum meninggal dunia.

Pada November 2023, Siti mulai merasakan nyeri perut yang parah dan tak kunjung reda. Tak pikir panjang, Aulia segera mendaftarkan ibunya melalui layanan Antrean Online yang terdapat di Aplikasi Mobile JKN untuk segera diperiksa lebih lanjut. Setelah diperiksa, dokter mengonfirmasi ibunya mengidap batu empedu, serta perlu menjalani rawat inap dan diberi obat khusus.

“Pertama saya bingung, ibu saya semakin sakit seperti ini, dengan keluhan ibu saya yang terus menerus membuat khawatir. Akhirnya saya konsultasi online dulu dengan platform kesehatan lain. Tidak puas dan saya juga merasa kurang paham sama penjelasannya, saya cek dulu ke Mobile JKN takut antreannya penuh karena harus melakukan pelayanan antrean online. Setelah dilakukan pemeriksaan ternyata ibu saya terkena batu empedu yang cukup lama sudah berkembang, ternyata oleh dokter langsung mendapatkan surat rujukan untuk ke rumah sakit,” ujar Aulia dalam keterangan tertulis, Kamis (24/10/2024).


Aulia mengungkapkan hadirnya aplikasi Mobile JKN sangat membantu dirinya mengakses layanan kesehatan dengan cepat.

“Saya merasa khawatir dengan keadaan ibu saya, tanpa pikir panjang saya langsung mendaftarkan antrean online pakai Mobile JKN karena agar mudah tanpa menunggu terlalu lama. Ternyata di Mobile JKN juga dapat melihat jumlah kamar yang tersedia. Dengan Mobile JKN juga saya bisa mengubah data kepesertaan saat itu. Semua informasi yang saya butuhkan ada di tangan saya,” paparnya.

Ia mengungkapkan salah satu keuntungan dari penggunaan layanan Mobile JKN adalah kemudahan dalam mengurus administrasi. Pasalnya, ia tidak perlu menghabiskan waktu berjam-jam untuk mendaftar atau menunggu antrean di rumah sakit.

“Memang awalnya saya bingung menggunakan Mobile JKN ini, saya pikir juga rumit sekali mendaftar dan mengaksesnya. Ternyata beberapa kali saya pahami di dalam aplikasi tersebut, banyak sekali untuk informasinya,” katanya.

Sayangnya, meskipun telah mendapatkan perawatan, kondisi Siti semakin memburuk. Setelah beberapa minggu berjuang, Siti akhirnya menghembuskan napas terakhirnya.

“Saya bersyukur bisa menggunakan BPJS Kesehatan, walaupun saya terdaftar kelas 3 selama pelayanan saya tidak merasakan dibedakan dari segi apapun. Dimulai dari melakukan antrean online di Mobile JKN kemudian sampai perawatan selesai. Berharap semua masyarakat yang belum mempunyai jaminan kesehatan segera mendaftarkan karena kita juga perlu melindungi diri sendiri dan keluarga dengan jaminan kesehatan,” ucapnya.

“Saya berterima kasih sekali dengan Program JKN telah membantu perawatan selama ibu saya sakit. Tidak ada kesalahan dan kelalaian selama perawatan ibu saya. Saya bersyukur menggunakan BPJS Kesehatan,” pungkasnya.

(anl/ega)

Membagikan
Exit mobile version