Jakarta –
Ada yang berbeda di mobil kepresidenan RI era Prabowo Subianto dengan presiden-presiden sebelumnya. Presiden Prabowo lebih menyukai mobil berwarna putih. Padahal mobil-mobil kepresidenan RI dari era Presiden Soekarno hingga Presiden Jokowi berwarna hitam. Apa kata pakar?
Di era Prabowo, mobil presiden serta mobil-mobil pendukung saat konvoi menggunakan warna putih. Mobil-mobil utama yang digunakan Prabowo seperti tipe MV3 Garuda Limousine, Alphard, dan Mercedes-Benz S 680 Guard, menggunakan warna putih.
Tak hanya itu, mobil-mobil pendukung konvoi seperti Mercedes-Benz G-Class, maupun Toyota HiAce, juga menggunakan warna putih. Warna putih ini juga digunakan oleh mobil-mobil yang dikendarai Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka.
Mobil MV3 Garuda yang membawa presiden Prabowo Subianto menggunakan warna putih Foto: ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto
|
Menurut pakar mobil kepresidenan RI, Jongkie Sugiarto, tidak masalah jika Prabowo mengubah warna mobil kepresidenan dari yang biasanya hitam, menjadi warna putih.
“Nggak ada masalah menurut saya. Memang di dunia biasanya (mobil kepresidenan) warnanya hitam. Tetapi ada juga yang pakai warna putih, bahkan juga ada yang pakai warna kayak purple. Di Inggris, Rolls-Royce Ratunya kan pakai warna purple,” kata Jongkie yang pernah menjadi Technician of Indonesia Presidential Vehicle.
Sebelumnya Marketing Director PT Toyota-Astra Motor (TAM), Anton Jimmi Suwandy, mengatakan beberapa mobil buatan Toyota yang dibeli Prabowo selalu berwarna putih.
“Setahu saya, Pak Prabowo memang suka mobil warna putih ya. Baik Lexus dan Toyota selalu belinya warna putih yang kita tahu,” kata Anton di Jakarta belum lama ini.
Sementara itu, pengamat otomotif sekaligus pakar desain produk industri dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Pasaribu, mengatakan, ada makna khusus terkait pemilihan warna kendaraan. Menurutnya, pemilihan warna kendaraan presiden dapat memiliki pesan yang berbeda, tergantung pada konteks budaya dan politik.
|
“Secara umum, hitam sering diasosiasikan dengan kekuatan, formalitas, dan otoritas. Selain itu, warna hitam juga memberi kesan tertutup dan misterius, seakan menjaga jarak antara pemimpin dan rakyat dalam konteks formalitas,” kata Yannes kepada detikOto beberapa waktu lalu.
“Dari sudut pandang semiotika, filosofi desain, dan psikologi warna, pemilihan warna putih untuk kendaraan Presiden Prabowo menandakan pergeseran dari tradisi menuju pendekatan yang lebih modern, terbuka, dan personal. Ini bukan sekadar pilihan estetis, melainkan simbol kuat yang mencerminkan bagaimana melalui tanda-tanda bahasa visual dia ingin kepemimpinannya dilihat oleh rakyat Indonesia dan dunia. Pemilihan warna putih menyiratkan keinginan untuk memperlihatkan integritas, transparansi, serta kemurnian visi dan misi kepemimpinannya, kontras dengan nuansa formalitas dan kekuatan dominan dari kendaraan hitam tradisional, yang mainstream di banyak kendaraan kepala negara di dunia,” beber Yannes.
(lua/din)