Minggu, November 24


Jakarta

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang terlihat menghampiri mobil ramah lingkungan Toyota Mirai. Padahal mobil tersebut dipajang di luar hall Gaikindo Jakarta Auto Week 2024 di ICE BSD Tangerang, Jumat (22/11/2024).

Toyota Mirai itu dipajang depan pintu hall 10 ICE BSD Tangerang. Agus ditemani President Director PT TMMIN Nandi Julyanto dan Vice President Director PT TAM Henry Tanoto.

“Ini basisnya hidrogen, salah satu teknologi otomotif yang menurut pandangan saya tidak lama lagi akan hadir,” kata Agus kepada wartawan di ICE BSD Tangerang, Jumat (22/11/2024).


“Nah ini Toyota sudah menyiapkan produk basis engine-nya 100 persen hidrogen. Itu kenapa saya datang ke sini.”

“Tinggal infrastruktur disiapin, charging station untuk hidrogen kita siapkan. Sehingga nanti hidrogen bisa jalan,” jelas dia.

Toyota Mirai yang hadir dalam acara tersebut merupakan Gen-2. Ini merupakan mobil fuel cell electric vehicles (FCEV) yang menggunakan hidrogen murni sebagai sumber energi penggerak motor listrik sehingga dipastikan nol emisi hanya berupa air murni, serta senyap khas mobil listrik. Teknologi ini dapat ikut dimanfaatkan oleh moda transportasi lain, termasuk sumber energi untuk industri, perusahaan, dan rumah tangga.

FCEV menggunakan sumber energi terbarukan yang tersedia luas di alam yang dapat diolah menjadi gas hidrogen. Dengan segala keunggulannya, FCEV menjadi salah satu opsi mobility solution masa depan di Indonesia. Berlimpahnya sumber daya alam untuk memproduksi gas hidrogen, memberikan kesempatan untuk ikut mengurangi pemakaian BBM fosil.

Di sisi lain, Agus juga meminta Toyota untuk bisa memproduksi Mirai di Indonesia.

“Tentu a long the way kita minta Toyota Mirai konsep lokal kontennya. Tapi a long the way, yang penting hidrogennya dulu,” jelas Agus.

Mirai terbaru ditopang oleh platform Toyota New Global Architecture (TNGA), sasis ukuran GA-L. Sel bahan bakar dari semula di bawah kabin sekarang menjadi di bawah kap mesin.

Mirai generasi kedua sudah dijual di Jepang sejak tahun 2020. Namun di Indonesia, Mirai baru dibawa untuk kebutuhan studi.

Mirai menggunakan tiga tangki untuk menyimpan bahan bakar hidrogen yang digunakan untuk menggerakkan motor listriknya, dan ini mengakibatkan jangkauan operasinya ditingkatkan menjadi 850 km, atau 30% lebih banyak dari 650 km pada Mirai generasi pertama, yang memiliki dua tangki.

Mirai dapat dimanfaatkan sebagai sumber listrik darurat saat listrik padam akibat bencana dan untuk situasi darurat lainnya, menawarkan listrik melalui dua jalur pasokan listrik yang berbeda. Yang pertama adalah dengan menghubungkan stop kontak catu daya eksternal mobil ke sistem catu daya listrik DC eksternal khusus.

(riar/rgr)

Membagikan
Exit mobile version