Sabtu, November 2


Jakarta

Mobil China rupanya mulai mengganggu pasar mobil di Indonesia. Mobil di segmen premium pun turut merasakan imbasnya.

Pabrikan China kian berdatangan ke Indonesia. Kebanyakan menawarkan mobil listrik dengan harga yang cukup terjangkau. Di lain sisi pabrikan Jepang yang masih mendominasi pasar roda empat di Tanah Air belum banyak merilis mobil listrik. Kebanyakan masih fokus menggarap mobil hybrid. Sementara itu pabrikan Korea dan Eropa juga sudah merilis mobil listrik, namun dari posisi harga tampak menyasar segmen menengah ke atas.

Keberadaan mobil listrik China dengan harga yang ramah kantong itu tak dipungkiri cukup mengganggu. Bahkan segmen premium yang selisih harganya cukup jauh pun merasakan ‘gangguan’ dari mobil China itu.


“Banyak pemain baru terutama di IIMS muncul kan dari brand China jujur terasa walaupun segmennya terasa. Mau coba EV (China) yang ini, yang ini akhirnya dia nunda (beli mobil listrik premium) jadi lebih baik ke sini (merek China). Ini memang sedikit terasa marketnya berubah,” beber Director of Sales and Network Development BMW Group Indonesia Ariefin Makaminan saat BMW Iftar Media Gathering baru-baru ini.

Kendati demikian Ariefin menambahkan, walaupun berpengaruh keberadaan mobil listrik China tidak berdampak signifikan di segmen premium. Situasi ini berbeda dengan mobil-mobil yang dijual massal.

“Mass market memang sangat terasa, kebetulan saya tanya kompetitor yang ada di segmen itu mereka sangat terasa dengan brand baru. Kita alhamdulillah masih cukup bisa bertahan,” tambah Ariefin.

Urusan mobil listrik khususnya di segmen premium, BMW memang mendominasi. 61 persen pangsa pasar mobil listrik premium dikuasai BMW. Pabrikan Jerman itu memang cukup agresif menawarkan mobil listriknya di dalam negeri dengan ragam model. Bahkan untuk tahun 2024, BMW sudah meluncurkan tiga mobil listrik untuk pasar Indonesia. Terbaru adalah merilis sedan listrik i5 yang ditujukan bagi para pebisnis.

“Kalau kita lihat di premium segmen BEV tentu dengan portofolio mungkin kalau boleh dibilang kita paling lengkap. Harapan kita tetap jadi market leader, kalau 61 persen harapan saya tetap bertahan di angka itu atau lebih,” pungkas Ariefin.

Simak Video “Survei Buktikan 1 dari 4 Masyarakat Inggris Mulai ‘Percaya’ Mobil China
[Gambas:Video 20detik]
(dry/din)

Membagikan
Exit mobile version