![](https://i1.wp.com/awsimages.detik.net.id/api/wm/2025/01/10/jam-tangan-mark-zuckerberg-1_169.png?wid=54&w=650&v=1&t=jpeg&w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jakarta –
Meta, induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram, belum berhenti PHK karyawan. Bahkan belum lama ini, Mark Zuckerberg selaku CEO Meta menyatakan akan segera membabat karyawan dengan performa rendah.
“Kami biasanya menyingkirkan orang-orang yang tidak memenuhi harapan selama setahun. Namun, kini kami akan melakukan pemotongan berbasis kinerja yang lebih ekstensif selama siklus ini,” katanya dalam memo internal yang diperoleh Bloomberg.
Namun misterinya, beberapa pekerja yang mengklaim menerima ulasan kinerja yang baik dan bukan yang berkinerja paling rendah ikut terkena dampak. Meta baru saja melakukan PHK pada sekitar 3.600 pekerja dan tak sedikit di antara mereka performanya tinggi.
Seorang karyawan Meta memposting di LinkedIn dia diberhentikan walau penilaiannya melebihi harapan. “Saya sering meminta umpan balik dan selalu diberi tahu bahwa saya melakukan pekerjaan dengan baik. Saya hanya bekerja keras. Saya bukan orang yang berkinerja rendah,” cetus Kaila Curry, mantan manajer konten di Meta yang telah dipecat.
Mantan karyawan Meta lain yang diberhentikan mengatakan pernyataan perusahaan bahwa mereka memangkas karyawan yang tidak produktif adalah salah besar. “Saya diberhentikan hari ini, tapi bukan karena saya berkinerja buruk,” ujar Steven, mantan desainer produk Instagram.
Business Insider juga berbicara dengan beberapa karyawan Meta yang terkena dampak PHK. Mereka menerima peringkat sesuai atau di atas ekspektasi pada penilaian tahun 2024, yang akan menempatkan mereka sebagai karyawan tingkat menengah di Meta, bukan berkinerja buruk. Jadi, masih misteri apa yang membuat mereka diberhentikan oleh kantornya.
Pada tahun 2023, Meta juga sudah memberhentikan sekitar 10 ribu karyawan. Di sisi lain, Meta dilaporkan merekrut para engineer di bidang machine learning karena mereka terus berinvestasi besar mengembangkan AI.
(fyk/fyk)