Senin, Juli 1

Jakarta

Setahun silam, lima penumpang kapal selam Titan dipastikan meninggal dunia setelah ledakan dahsyat menimpa kapal itu. Jasad mereka mungkin takkan bisa diambil kembali karena kondisinya dan juga lokasi Titanic yang sangat ekstrem, di kedalaman 3.800 meter. Tak hanya mereka, jasad dari bencana kapal Titanic di tahun 1912 juga banyak yang tak ditemukan.

Lebih dari 1.500 penumpang tewas ketika Titanic menubruk gunung es dalam perjalanan antara Southampton ke New York. Apa yang terjadi pada para jasad korban itu? Dikutip detikINET dari The week, sekitar 340 jasad korban ditemukan pada saat operasi penyelamatan. Apa yang terjadi pada yang lain, sekitar 1.160 orang, masih misteri.

Beberapa pakar Titanic mengatakan badai dahsyat pada malam hari saat kapal karam menyebar penumpang yang mengenakan jaket pelampung di area selebar 80 kilometer, sehingga kemungkinan besar mayat-mayat itu berserakan di dasar laut.


Pakar lain mengatakan ratusan orang terjebak di dalam kapal saat Titanic tenggelam. Keadaan jasad bergantung pada paparan arus air beroksigen dan makhluk-makhluk yang memangsanya selama bertahun-tahun. Mungkin di bangkai kapal jika diteliti seksama sampai bagian dalam, bisa ditemukan tulang, gigi dan lainnya.

“Saya tidak akan terkejut jika mayat yang sangat awet ditemukan di ruang mesin. Itu berada jauh di dalam kapal,” cetus pakar Titanic Robert Ballard.

“Mari kita asumsikan bahwa sebagian besar mayat terkena arus laut dalam yang normal. Arus itu membawa oksigen segar yang akan membusukkan tubuh, dan hewan pemulung laut dalam seperti cacing dan ikan memakannya. Mayat-mayat itu kemungkinan besar sudah lama hilang,” kata pakar Titanic yang lain, Caitlin Doughty.

“Mengenai mereka yang terperangkap jauh di dalam kapal yang tenggelam, seperti ruang mesin tanpa oksigen atau hewan, mungkin saja masih ada sisa-sisa tubuh,” pungkasnya.

Dalam ratusan tahun setelah bencana tersebut, ekspedisi ke Titanic belum menemukan sisa-sisa jasad manusia. Hal ini dikatakan oleh RMS Titanic Inc, perusahaan yang memiliki hak atas reruntuhan tersebut.

James Cameron, sutradara film Titanic yang meledak di tahun 1997, telah melakukan lebih dari 30 penyelaman ke area bangkai Titanic. Dalam wawancaranya dahulu, dia mengaku tidak menemukan tanda-tanda jasad korban.

“Kami melihat pakaian, kami telah melihat sepatu, kami telah melihat sepasang sepatu, yang sangat menandakan ada tubuh di sana pada satu waktu, tapi kami belum pernah melihat sisa manusia,” cetus Cameron.

Profesor John Cassella dari Universitas Sligo mengatakan mungkin saja ada tulang manusia yang masih tersisa di reruntuhan bahkan setelah 100 tahun, tapi hal ini bergantung pada kadar garam air, pH air, dan efek mikroorganisme.

“Mungkin ada banyak tulang yang tersisa tapi tersebar begitu luas di dalam dan di sekitar bangkai kapal dan tertutup lumpur sehingga akan sangat sulit untuk mengidentifikasinya,” ujarnya.

Sudah ratusan tahun setelah kapal tersebut tenggelam, sehingga gagasan bahwa kita mungkin menemukan sisa-sisa kapal yang dapat dikenali tampaknya semakin tidak mungkin.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version