Jumat, September 20

Jakarta

Ribuan orang terluka di Lebanon, setelah perangkat pager yang digunakan kelompok Hizbullah untuk berkomunikasi meledak hampir bersamaan di seluruh negeri pada hari Selasa waktu setempat. Setidaknya sembilan orang tewas dan sekitar 2.800 orang terluka, banyak di antaranya luka serius.

Tidak jelas bagaimana serangan yang tampaknya sangat canggih itu terjadi, di mana Hizbullah telah menyalahkan musuhnya, Israel sebagai dalangnya. Pejabat Israel sejauh ini masih menolak berkomentar.

Rangkaian ledakan pager dimulai sekitar pukul 16.45 WIB dan berlangsung sekitar satu jam. Jumlah korban masih dikonfirmasi. Seorang gadis usia delapan tahun dipastikan tewas. Mohammad Mahdi Ammar, putra anggota parlemen Hizbullah Ali Ammar, juga dilaporkan meninggal dunia. Hizbullah mengonfirmasi dua pejuangnya tewas.


Apa itu pager?

Pager adalah perangkat komunikasi kecil yang dulu tahun 1990-an umum digunakan sebelum ponsel tersebar luas. Perangkat ini dapat menampilkan pesan teks singkat untuk pengguna, yang dikirimkan dari telepon melalui operator pusat.

Tak seperti HP, pager bekerja pada gelombang radio. Operator mengirimkan pesan melalui frekuensi radio, bukan internet, untuk perangkat penerima. Teknologi jadul pager membuatnya lebih sulit dipantau, sehingga populer di kalangan kelompok seperti Hizbullah yang mengutamakan mobilitas dan keamanan.

Iklan pageer. Foto: DAVID VAN DER VEEN / AFP

Bagaimana pager bisa meledak serentak?

Penyebab pager bisa meledak serentak dan membunuh banyak orang ini masih diselidiki dan jelas mengagetkan. Dikutip detikINET dari BBC, para analis terkejut atas skala serangan itu, padahal Hizbullah cukup ketat dalam langkah-langkah keamanannya.

Beberapa orang menduga peretasan mungkin menyebabkan baterai pager terlalu panas, menyebabkan perangkat tersebut meledak. Metode seperti itu belum pernah terjadi sebelumnya. Namun, banyak ahli mengatakan bukan itu yang terjadi karena video ledakan tak sesuai dengan kondisi baterai terlalu panas.

Beberapa analis mengatakan jenis serangan ke rantai pasokan, yang melibatkan pager yang dirusak selama pembuatan atau pengiriman, lebih mungkin terjadi. Jadi hacker mendapatkan akses ke produk saat produk tersebut sedang dalam pengembangan.

Namun, serangan ini biasanya terbatas pada software atau perangkat lunak. Serangan rantai pasokan perangkat keras jauh lebih jarang terjadi karena harus melibatkan akses langsung ke perangkat.

Jika memang ini adalah serangan rantai pasokan, maka tentu melibatkan operasi besar untuk diam-diam merusak pager dengan cara tertentu. Seorang mantan pakar amunisi Angkatan Darat Inggris, yang meminta tak disebut namanya, mengatakan perangkat tersebut mungkin berisi 10 hingga 20 gram bahan peledak berkekuatan tinggi kelas militer, disembunyikan dalam komponen elektronik palsu dan diaktifkan oleh sinyal.

(fyk/afr)

Membagikan
Exit mobile version