Kamis, Oktober 24

Jakarta

Dalam hadits shahih, disebutkan pohon gharqad adalah pohonnya orang Yahudi. Umat Islam meyakini, pohon ini bakal menjadi persembunyian orang Yahudi pada akhir zaman.

Perdebatan soal jenis pohon apakah itu gharqad masih berlangsung. Konon, gharqad merupakan pohon Lycium shawii.

Melansir Arkbiodiv, Lycium shawii adalah tanaman yang cocok untuk tumbuh di gurun. Dia berupa semak berdaun tipis dan kaku. Lycium shawii dapat tumbuh hingga setinggi 3 meter, dengan banyak cabang dan duri.


Tanaman ini menghasilkan bunga kecil berwarna putih-merah muda atau ungu dari bulan September hingga April. Buahnya berukuran kecil seukuran kacang merah, dapat dimakan, dan juga digunakan sebagai obat herbal.

Kemudian, ada juga yang menyebut gharqad adalah Nitratia retusa. Nitratia retusa merupakan keluarga semak-semak dan pohon kecil yang dikenal mampu tumbuh di lingkungan kering.

Nitratia retusa memiliki daun yang tebal, kulitnya keras dan punya batang yang kokoh. Nitratia retusa masuk dalam keluarga Nitrariaceae.

Yang pasti, kedua tanaman yang disebutkan di atas punya satu kesamaan. Mereka ditemukan di seluruh Jazirah Arab, dan beberapa tempat di Afrika.

Rumor tentang pohon-pohon yang dimaksud sebagai pohon gharqad beberapa kali mencuat. Ketika Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menanam pohon, pohon tersebut kemudian ramai diberitakan sebagai gharqad. Sementara itu, situs milik Jewish National Fund, organisasi yang gencar melakukan penanaman, mengklaim bahwa mereka hanya mengubur zaitun, pinus, dan akasia.

(ask/afr)

Membagikan
Exit mobile version