Kamis, Mei 16

Jakarta

Saat berkendara menempuh perjalanan jauh, termasuk di tengah arus balik lebaran 2024, rumusnya simpel. Jika mengantuk, segera menepi lalu istirahat dan sempatkan tidur sejenak. Kafein mungkin membantu, tapi tidak untuk menggantikan tidur.

Praktisi kesehatan dari RS Abdi Waluyo, dr Yuhana Fitra, SpPD mengingatkan para pemudik untuk tidak mengandalkan kafein baik dalam kopi tubruk maupun minuman berenergi ketika tubuh sudah merasa kelelahan. Sesekali boleh jika memang benar-benar dibutuhkan, misalnya saat belum memungkinkan untuk berhenti.

“Ada lho, yang minum cairan berenergi, yang diminum hanya cairan berenergi sepanjang perjalanan,” kata dr Yuhana dalam perbincangan dengan detikcom baru-baru ini.


At the end, terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Batu ginjal, asam lambung, bahkan beberapa pasien yang memang nggak kuat ya, serangan jantung. Biasa itu yang ada komorbidnya,” lanjutnya.

Meski efektif mengusir kantuk, kafein menurut dr Yuhana hanya memberikan efek sesaat. Begitu efeknya berkurang, rasa kantuk dan risiko mengalami microsleep akan muncul lagi dan bisa berdampak fatal saat berkendara.

“Mungkin temen-temen akan sadar nih 30 menit but then after itu adenosin yang berikatan dengan reseptor di otak itu akan tergantikan lagi. Jadi kafeinnya akan menggantikan lagi, adenosinnya akan balik lagi dan temen-temen akan ngantuk lagi,” jelas dr Yuhana.

“Seringkali, kantuknya lebih nggak bisa ditahan,” tegasnya.

NEXT: Tidak ada pilihan lain, istirahat dan sempatkan tidur!

Membagikan
Exit mobile version