Jakarta –
Minta mangkuk kosong agar bisa berbagi makanan dengan istri, pria ini malah ditagih biaya tak terduga oleh kedai. Ia diminta biaya ekstra Rp 2.400 untuk mangkuk kosong.
Biaya tambahan kerap ditagih oleh restoran ketika pelanggan meminta ada penambahan pada menu makanan atau minuman pesannya. Misalnya tambah lauk, topping, atau nasi.
Namun, berbeda dengan kedai makan yang satu ini. Mereka meminta biaya tambahan untuk sebuah mangkuk kosong. Hal ini dialami oleh seorang pria di Singapura.
Dikutip dari Stomp (24/12/24) pria bernama Tony tersebut awalnya mengajak istrinya untuk brunch di kedai bernama Zion Riverside Food Center pada 16 Desember 2024 kemarin.
|
Minta Mangkuk Kosong di Kedai, Pria Ini Dikenal Biaya Tambahan Foto: Getty Images/iStockphoto/Charliestockis
|
Mereka tiba di kedai pada pukul 11.30, kemudian ia memesan semangkuk mie kuah. Karena porsinya sangat banyak, ia memutuskan untuk membeli satu porsi.
Lalu, ia berniat untuk meminta mangkuk kosong ke pelayan agar bisa membagi porsi mienya untuk sang istri. Namun, betapa terkejutnya ketika ia diminta biaya tambahan.
“Saya kemudian mengambil mangkuk kecil kosong dari warung untuk berbagi makanan dengan istri saya,” tuturnya.
Kemudian, pemilik kedai mengatakan kepadanya bahwa ia harus membayar biaya tambahan sekitar Rp 2.400 untuk mangkuk kosong. Pemilik kedai menegaskan bahwa itu kebijakan pemerintah.
 |
“Dia bilang itu biaya untuk mencuci mangkuk dan aturan itu sudah menjadi kebijakan pemerintah katanya. Saya mengatakan kepadanya bahwa ini konyol,” tutur Tony.
Lebih lanjut, Tony menceritakan bahwa pemilik kedai itu bilang jika ingin protes bisa langsung ke pemerintah bukan ke pemilik kedai. “Ini aturan yang aneh,” ujar Tony.
Kejadian serupa pun pernah terjadi di West Coast Market Square pada bulan Mei lalu. Seorang pelanggan terkejut ketika dia diminta membayar Rp 6.000 untuk satu mangkuk tambahan.
Bahkan yang mengejutkan lagi, ketika pelanggan itu menolak membayar, pemilik kedai makan tersebut langsung merebut kembali mangkuk kosong tersebut.
(raf/odi)
