Rabu, April 9

Jakarta

Microsoft kabarnya menghentikan atau menunda sejumlah proyek pusat data di beberapa negara, termasuk Indonesia. Lantas, bagaimana nasib cloud region Microsoft di Indonesia?

Menurut laporan Bloomberg berdasarkan informasi dari orang-orang yang familiar dengan situasi ini, Microsoft belum lama ini menghentikan pembicaraan, atau menunda pengembangan, proyek pusat data di Indonesia, Inggris, Australia, dan Amerika Serikat. Proyek-proyek ini merupakan bagian penting dari upaya Microsoft untuk mendukung bisnis AI dan cloud-nya.

Dalam beberapa kasus, Microsoft menunda pembangunan proyek. Bloomberg melaporkan Microsoft telah menghentikan sementara pembangunan di beberapa bagian kampus pusat data miliknya yang berjarak sekitar satu jam dari Jakarta.


Meski begitu, juru bicara Microsoft Indonesia mengatakan kepada Bloomberg bahwa proyek cloud region ‘Indonesia Central’ tetap akan diluncurkan pada kuartal kedua tahun 2025 seperti yang sudah diumumkan pada pertengahan Maret lalu.

Selain di Indonesia, Microsoft juga menarik diri dari negosiasi untuk menyewa ruangan di sekitar London dan Cambridge, Inggris di sebuah lokasi yang diklaim mampu menampung chip AI Nvidia yang canggih.

Perusahaan besutan Bill Gates itu juga menghentikan negosiasi untuk lokasi pusat data di dekat Chicago, Amerika Serikat, dan menghentikan sementara rencana ekspansi senilai USD 3,3 miliar di Mount Pleasant, Wisconsin, AS.

Selama enam bulan pertama pengembangan proyek di Wisconsin, Microsoft sudah menghabiskan USD 262 juta untuk konstruksi. Hampir USD 40 juta dari jumlah tersebut dipakai untuk kebutuhan beton saja, seperti dikutip dari Bloomberg, Jumat (4/4/2025).

Juru bicara Microsoft mengatakan pihaknya tetap berkomitmen untuk melanjutkan proyek ekspansi pusat data di Wisconsin, yang diharapkan meluncur tahun depan. Pekerjaan awal untuk ekspansi tersebut juga sudah dimulai.

Microsoft menekankan mereka tetap berkomitmen untuk menggelontorkan USD 80 miliar guna membangun pusat data sepanjang tahun fiskal 2025. Mereka sebelumnya mengatakan pengeluaran untuk pembangunan infrastruktur baru mungkin akan berkurang pada tahun fiskal berikutnya.

(vmp/vmp)

Membagikan
Exit mobile version