Kamis, Oktober 10

Tampa, Florida

Tampa di Florida, Amerika Serikat, adalah kota metropolitan yang sibuk. Namun kedatangan badai dahsyat Milton membuat sebagian penduduknya mengungsi, membuatnya seperti kota hantu.

Dikutip detikINET dari BBC, beberapa bagian Tampa sangat sepi. “Semua orang sudah pergi. Saya belum pernah melihat sepi seperti ini,” kata Steve Crist, seorang dokter gigi berusia 73 tahun, sambil menutup jendela tempat praktiknya. Ia memutuskan tetap diam di rumahnya.

Di luar, di jalan, ada tumpukan puing-puing Badai Helene, yang melanda dua minggu lalu. Warga yang ketakutan sudah meninggalkan area Tampa untuk menghindari badai Milton yang mematikan, berikut angin kencang dan kemungkinan tornado.


Milton yang masuk badai Kategori 4 akan menghantam kurang dari dua minggu setelah Badai Helene menghancurkan Florida dan sebagian Georgia, Carolina, dan Tennessee. Bahkan Milton sempat menguat jadi Kategori 5 yang amat berbahaya. Angin kencang maksimum menguat hingga 265 kilometer per jam.

Pusat badai diperkirakan menerjang wilayah Tampa Rabu malam atau Kamis dini hari waktu setempat. Presiden Joe Biden bahkan mengatakan Milton bisa saja menjadi badai terburuk yang melanda Florida dalam 100 tahun.

Kali terakhir badai dahsyat melanda Tampa Bay adalah di 1921, saat penduduknya masih ratusan ribu. Seabad kemudian, Tampa menjadi salah satu metropolitan dengan pertumbuhan tercepat di AS, dengan lebih dari 3 juta warga. Namun mereka tetap rentan bencana badai.

Kota Tampa. Foto: Wikipedia

National Hurricane Center memprediksi kenaikan ombak di Tampa Bay antara 2,5 sampai 3 meter di atas kondisi normal dan curah hujan 10 hingga 15 cm. Tampa yang terletak di area Teluk Florida memang rentan kena badai. Minggu lalu, Badai Helene menimbulkan kematian di Tampa akibat tenggelam.

Kerentanan Tampa sebagian karena topografi. Garis pantai Teluk Meksiko di Florida dangkal dengan landas kontinen landai. Dasar laut yang lebih tinggi bertindak sebagai penahan aliran air badai. Itu kebalikan dari pantai timur Florida, tempat dasar laut tiba-tiba turun beberapa kilometer dari pantai.

“Anda dapat mengalami badai yang sama, intensitas sama, semua sama, tapi gelombangnya amat berbeda,” kata Philip Klotzbach, periset badai di Colorado State University. Laporan Karen Clark and Co menyimpulkan Teluk Tampa adalah tempat yang paling rentan di AS terhadap banjir akibat badai dan berpotensi kehilangan USD 175 miliar dari kerusakan.

Meski penduduk Florida tidak asing dengan badai, Tampa belum pernah berada di jalur langsung badai besar selama lebih dari seabad. Dalam rentang waktu itu, Tampa berkembang pesat. Lebih dari 51.000 orang pindah ke sana antara 2022 dan 2023, menjadikannya wilayah metropolitan AS dengan pertumbuhan terbesar kelima.

Kini mendadak, dua badai beruntun menerpa mereka, Helene dan Milton. Profesor meteorologi MIT Kerry Emanuel mengatakan badai di Tampa adalah skenario terburuk yang telah dikhawatirkan para ahli selama bertahun-tahun.

“Populasinya sangat besar. Kota ini sangat rentan, sangat tidak berpengalaman dan itu merugikan. Saya selalu berpikir Tampa akan menjadi kota yang paling perlu dikhawatirkan,” katanya.

(fyk/fyk)

Membagikan
Exit mobile version