Jakarta –
Meta memecat puluhan karyawan di kantor Los Angeles yang menyalahgunakan voucher makan gratis senilai USD 25 (Rp 387 ribuan) untuk membeli perlengkapan rumah tangga seperti pasta gigi, deterjen, dan gelas wine.
Pemilik Facebook dan Instagram itu kabarnya memecat sekitar 24 karyawan pekan lalu setelah melakukan penyelidikan dan menemukan puluhan karyawan tersebut menyalahgunakan sistem, termasuk mengirimkan makanan ke rumah saat mereka tidak berada di kantor.
Salah satu karyawan yang dipecat memiliki gaji sebesar USD 400.000 atau sekitar Rp 6,2 miliar per tahun. Dalam postingan di forum kerja anonim Blind, karyawan tersebut mengatakan ia menggunakan voucher makan gratis untuk membeli perlengkapan rumah tangga seperti pasta gigi dan teh.
“Pada hari-hari ketika saya tidak makan di kantor, misalnya saat suami saya memasak atau saat saya sedang makan malam bersama teman-teman, saya pikir saya tidak boleh menyia-nyiakan voucher makan malam tersebut,” tulis karyawan tersebut, seperti dikutip dari The Guardian, Jumat (18/10/2024).
Karyawan tersebut mengakui perbuatannya ketika ditanya-tanya sebagai bagian dari penyelidikan yang dilakukan oleh tim kepegawaian, dan ia kemudian dipecat. “Sungguh tidak nyata hal ini sampai terjadi,” tulisnya dalam postingan tersebut.
Beberapa karyawan lainnya juga dilaporkan menggunakan voucher makan untuk belanja lainnya, seperti obat jerawat. Karyawan yang hanya beberapa kali melanggar aturan diberi teguran, namun tidak sampai dipecat.
Meta memang memberikan makanan gratis untuk karyawannya yang tersedia di kantin di kantor berukuran besar, termasuk kantor pusatnya di Silicon Valley. Tapi karyawan di kantor yang lebih kecil biasanya diberikan voucher makan harian.
Mereka dapat memesan makanan lewat layanan online seperti Uber Eats dan Grubhub. Voucher hariannya terdiri dari USD 20 untuk makan pagi, USD 25 untuk makan siang, dan USD 25 untuk makan malam.
Program makan gratis Meta sebelumnya pernah menimbulkan kontroversi. Pada tahun 2022, Meta mengundur jadwal makan malam gratis untuk karyawan menjadi pukul 18.30, sebagai bagian dari upaya penghematan.
Kebijakan ini diprotes karyawan karena mereka tidak bisa menikmati makan malam karena harus mengejar bus antar jemput terakhir pukul 18.00. Karyawan Meta juga dipersulit membawa pulang makanan gratis ke rumah.
(vmp/rns)
