Jumat, Oktober 18

Jakarta

Meta dilaporkan telah menghapus puluhan ribu akun Instagram yang berkaitan dengan tindak penipuan, hingga pemerasan seksual online (sextortion) di Nigeria.

Dilansir detiKINET dari Engadget, Meta mengungkapkan bahwa akun-akun tersebut khususnya telah menargetkan pria dewasa di Amerika Serikat, namun beberapa juga menargetkan anak di bawah umur.

Penghapusan akun tersebut dilakukan sebagai upaya yang lebih besar oleh Meta untuk memerangi penipuan sextortion di platformnya dalam beberapa bulan terakhir.


Awal tahun ini, Meta telah menambahkan fitur keamanan dalam pesan Instagram untuk secara otomatis mendeteksi ketelanjangan dan memperingatkan pengguna tentang potensi penipuan pemerasan. Meta juga menyediakan sumber daya dalam aplikasi dan tips keamanan tentang penipuan semacam itu.

Menurut Meta, penghapusan yang dilakukan baru-baru ini mencakup 2.500 akun yang terkait dengan sebuah kelompok yang terdiri dari sekitar 20 orang yang bekerja sama untuk melakukan penipuan sextortion.

Induk perusahaan dari Facebook dan WhatsApp ini juga menghapus ribuan akun dan grup di Facebook yang memberikan tips dan saran lainnya, termasuk skrip dan gambar palsu, untuk para calon pelaku sextortion.

Meta mengatakan bahwa akun-akun tersebut ditautkan ke Yahoo Boys, sebuah kelompok penjahat siber yang terorganisir secara longgar yang sebagian besar beroperasi di Nigeria dan berspesialisasi dalam berbagai jenis penipuan.

Meta mendapat sorotan khusus karena tidak melakukan cukup banyak hal untuk melindungi remaja dari sextortion pada aplikasinya.

Pada awal tahun ini, Senator Lindsey Graham mendesak sang CEO Mark Zuckerberg apakah orang tua dari seorang anak yang meninggal karena bunuh diri setelah menjadi korban penipuan semacam itu seharusnya dapat menuntut perusahaan tersebut.

Meskipun perusahaan mengatakan bahwa mayoritas penipu yang ditemukan dalam penghapusan terbaru menargetkan orang dewasa, perusahaan mengkonfirmasi bahwa beberapa akun juga menargetkan anak di bawah umur dan akun-akun tersebut juga telah dilaporkan ke Pusat Nasional untuk Anak Hilang dan Tereksploitasi (NCMEC).

Simak Video “Donald Trump Kini Bebas Main Facebook dan Instagram Lagi
[Gambas:Video 20detik]

(jsn/jsn)

Membagikan
Exit mobile version