Senin, Juni 24

Jakarta

PT Indopower Internasional mengekspor mesin pemusnah sampah canggih sistem pirolisis gasifikasi-Sistem Konversi Limbah Lanjutan (Advance Waste System/AWS), ke Jepang. Mesin ini adalah karya anak bangsa yang telah menarik perhatian dunia.

Presiden Direktur PT Indopower Internasional, Harun Al Rosyid, mengungkapkan bahwa AWS kini telah digunakan di berbagai daerah di Indonesia dan beberapa Negara seperti Philipina, Nepal dan Jepang menjadi negara terbaru yang memesan AWS tipe 50 dan rencana AWS medis tipe 25, sebuah mesin dengan kemampuan mengolah 10 ton sampah limbah per hari.

Mesin ini akan dioperasikan di penanganan limbah demosetik di Jepang dan dan untuk tipe AWS 025 Medis dimunkinkan untuk mengelola sampah medis, ini sebuah langkah penting dalam menjaga lingkungan dan kesehatan.


“Kontraktor Jepang telah kontrak mesin AWS50 juga memesan AWS 25 M tipe ini dengan kemampuan operasional 10 ton sampah per hari yang nantinya bakal digunakan untuk limbah pasca bencana dan untuk rumah sakit di sana untuk memanajemen sampah medis. Tak hanya Jepang, jadi mesin ini sudah terinstall di beberapa negara Asia seperti Filipina, Vietnam dan Nepal. Dan saat ini sudah diproduksi AWS kapasitas besar AWS250 kapasitasnya 50ton perhari dan siap dioperasikan di Bantul bulan ini dan di TPA Bukitingggi dengan kapasitas 100ton/hari,” kata Harun, dalam keterangan yang diterima detikINET.

Guru Besar Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia, Raldi Antono Koestoer, memberikan pujian tinggi terhadap teknologi AWS. Menurutnya, mesin ini sangat tepat untuk mendukung transisi energi karena rendah emisi dan mampu mempunyai nilai tambah.

“AWS sudah masuk ke dalam e-Catalog Nasional dan Paten Internasional. Artinya, mesin ini sudah sesuai yang direkomendasikan oleh pemerintah untuk digunakan,” tambahnya.

Raldi juga menambahkan bahwa inovasi dalam manajemen sampah biasanya fokus pada pengembangan software, namun PT Indopower Internasional berhasil menciptakan hardware yang sangat dibutuhkan.

Sementara itu, Penasehat Bappenas, Kennedy Simanjuntak, menyatakan dukungannya agar mesin pemusnah sampah ini dapat diterapkan di seluruh daerah di Indonesia.

“Dengan demikian, sampah bisa dikelola hingga Tempat Pembuangan Sampah Sementara (TPS) saja, sehingga volume sampah di Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPA) bisa berkurang,” kata Kennedy.

“Jika Jepang saja percaya pada produk kita, seharusnya kita lebih percaya pada produk dalam negeri. Saya sendiri sudah melihat pengoperasiannya di daerah Banyumas dan itu sangat efektif,” ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tangerang, Fachrul Rozi menyampaikan bahwa pihaknya juga turut memesan satu unit mesin AWS dengan tipe yang sama untuk ditempatkan di salah satu TPS yang paling banyak volume sampahnya.

Menurutnya, AWS ini bisa memusnahkan berbagai karakter sampah.

“Tentu Kabupaten Tangerang dengan penduduk yang banyak pastinya karakteristik sampah bermacam-macam dan berat. Setelah saya lihat cara kerja mesin ini yang bisa memusnahkan berbagai jenis sampah, Pemda kita tertarik dan mesin ini ketika beroperasi tanpa mengeluarkan asap tebal,” ungkap Fachrul Rozi.

Simak Video “Fitur Baru Video Call WhatsApp yang Mirip Zoom
[Gambas:Video 20detik]

(asj/asj)

Membagikan
Exit mobile version