Jumat, Maret 21

Jakarta

Jumlah operator seluler akan semakin berkurang dengan akan bergabungnnya XL Axiata dan Smartfren. Menurut Telkom, induk perusahaan Telkomsel, mengungkapkan merger operator seluler akan berdampak pada sehatnya industri di masa mendatang.

VP Corporate Communication Telkom Andri Herawan Sasoko merespon baik terhadap aksi korporasi yang terjadi antara XL Axiata, Smart Telecom, dan Smartfren sepakat untuk bergabung dan melahirkan entitas perusahaan baru bernama XLSmart.

“Oh bagus. Artinya, semua akan terkonsolidasi gitu ya. Itu yang akan membuat industri ini makin sehat. Jadi, kita kan sebetulnya sangat menghindari perang tarif lah ya, karena kalau perang tarif terus-terusan harganya makin murah, secara industri nggak bagus,” ujar Andri ditemui awak media di Jakarta, Rabu (19/3/2025).


Ia menilai persaingan akan semakin sehat dengan perusahaan telekomunikasi yang menyatakan konsolidasi. Sebab, dengan jumlah operator seluler yang banyak sebelumnya sering kali terjadi perang tarif untuk menggaet pelanggan, di mana perang tarif itu tidak menyehatkan industri.

“Jadi, kalau merger nanti semakin setel, operator itu semakin setel persaingannya, sehat bisnisnya, tumbuh nggak masalah,” ucapnya.

Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid mengungkapkan Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) telah menyetujui merger XL Axiata, Smart Telecom, dan Smartfren.

Restu itu seiring telah diterbitkannya izin prinsip persetujuan merger oleh Komdigi terhadap aksi korporasi perusahaan telekomunikasi tersebut.

“Ada beberapa persyaratan yang wajib disetujui dan dipenuhi oleh XL-Smart terlebih dahulu baru nanti akan diterbitkan Keputusan Menteri Komdigi yang bersifat final menyetujui Rencana aksi korporasi Merger tersebut,” ujar Meutya kepada detikINET, Kamis (6/3) lalu.

Adapun, masing-masing perusahaan akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) terkait penggabungan perusahaan pada 25 Maret 2025. Nantinya, setelah bergabung akan melahirkan entitas perusahaan bernama XLSmart.

Dengan demikian, jumlah operator seluler Indonesia menyisakan tiga perusahaan, yakni Indosat Ooredoo Hutchison, Telkomsel, dan XLSmart.

(agt/afr)

Membagikan
Exit mobile version